Senin, 05 April 2010

Laporan Hasil Observasi Mata Kuliah Manajemen Keuangan tentang Sistem Akuntansi Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat utama dan sangat penting bagi kehidupan dan merupakan hal yang paling utama bagi masa depan setiap orang. Dengan pendidikan yang kita miliki, kita bisa menunjukkan kemampuan akademis, kemampuan seni, kemampuan olah raga, dan semua kemampuan yang kita miliki didalam diri kita. Pendidikan juga dapat mengangkat derajat diri sendiri, atau bahkan derajat bangsa di mata dunia internasional. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat menentukan untuk mencapai kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan akan terlihat buruk, apabila tidak berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dari segi intelegensi, spiritual, dan skill. Untuk dapat menunjang semua hal dalam memajukan pendidikan yang lebih baik di negara Indonesia ini, perlu diusahakannya peningkatan mutu pendidikan, supaya bangsa kita tidak lagi tertinggal sangat jauh dengan bangsa-bangsa lainnya, bahkan jangan sampai bangsa kita ini tertinggal oleh bangsa negara tetangga kita sendiri, yaitu Malaysia dan Singapura.

Pendidikan adalah salah satu faktor utama untuk memajukan suatu bangsa. Negara terkuat, seperti Amerika bisa menjadi negara yang ditakuti dunia. Bagaimana bisa? Amerika tidak akan mungkin bisa menjadi negara yang ditakuti dunia, apabila pendidikan mereka sama persis sistemnya dengan pendidikan yang ada di negara kita. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sistem pendidikan di negara kita, supaya negara kita tidak pendidikannya tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara diwujudkan dalam bentuk pengadaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang diberikan kepada sekolah. Program BOS/BOP ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, agar semua siswa dari kalangan keluarga yang tidak mampu tetap dapat bisa merasakan belajar di sekolah.

Dengan adanya program BOS/BOP ini sekolah tidak diperbolehkan untuk memungut biaya apapun pada orangtua murid karena semua pembiayaan kegiatan-kegiatan atau semua kebutuhan dalam proses kegiatan belajar mengajar sudah tercantum dan sudah ada di dalam BOS/BOP. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) berasal dari pemerintah pusat (APBN), sedangkan dana BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) berasal dari pemerintah daerah (APBD). Dana BOS atau BOP diberikan setiap tiga bulan sekali.

1.2 Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas adalah mengenai “Bagaimana Sistem Manajemen Keuangan di SDN Rawamangun 15 Pagi”.

1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimanakah proses manajemen keuangan sekolah ?
2) Apa saja komponen-komponen BOS dan RAPBS?
3) Berasal dari mana sajakah sumber keuangan sekolah ?

1.4 Pembatasan Masalah
Pada makalah ini, permasalahan akan dibatasi hanya untuk membahas mengenai manajemen keuangan sekolah di SDN Rawamangun 15 Pagi, dimulai dari proses perencanaan, penyusunan, pengelolaan hingga proses pertanggung jawabannya keuangan sekolah.

1.5 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang segala hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan, khususnya sistem akuntansi atau keuangan SDN Rawamangun 15 Pagi. Selain itu juga untuk mengetahui tentang aliran dana BOS/BOP yang di sekolah dan bagaimana penggunaan atau pengalokasian dana BOS/BOP di sekolah tersebut.

F. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat penulisan makalah tentang laporan sistem akuntansi sekolah ini adalah, agar kita dapat mengetahui bagaimana sekolah mengelola, mengatur keuangan sekolah, dan bagaimana cara sekolah menggunakan dana yang ada untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sekolah, untuk menunjang proses belajar-mengajar di sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

Laporan Hasil Observasi Mata Kuliah Manajemen Keuangan tentang Sistem Akuntansi Sekolah
di SDN Rawamangun 15 Pagi
Wawancara langsung dengan Bapak Kepala Sekolah SDN Rawamangun 15 Pagi
Bapak Jubaedi, S.Pd
Pada tanggal 15 Maret 2010 Pukul 12.00-12.46

Sumber-sumber Keuangan SDN Rawamangun 15 Pagi

Sumber-sumber keuangan SDN Rawamangun 15 Pagi hanya dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Sekolah ini hanya memiliki dua sumber keuangan yaitu dari BOS dan BOP, karena sekolah ini tidak boleh mengambil atau mencari dana dari masyarakat atau orangtua murid. Jadi sekolah ini hanya bergantung pada BOS dan BOP saja.

Pos-pos Pengeluaran Sekolah

Adapun pos-pos pengeluaran dari sekolah ini adalah untuk membayar gaji guru honorer yang berjumlah 7 orang. Untuk membayar gaji guru honorer ini, sekolah menggunakan dana dari BOS. Dana yang diterima dari BOS ini habis untuk membayar gaji guru honorer tersebut. Pengeluaran lainnya yang menggunakan dana dari BOP adalah untuk membeli alat tulis kantor, belanja bahan praga, belanja foto copy, belanja makan dan minum harian pegawai, untuk pemeliharaan sarana pendidikan dan pelatihan, belanja cetakan khusus, dan untuk honorarium panitia pelaksana kegiatan.

Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah

Pengelolaan keuangan di SDN Rawamangun 15 Pagi disesuaikan dengan yang tertera pada lembaran Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Adapun rincian Biaya Operasional Pendidikan SDN Rawamangun 15 Pagi ini sebagai berikut:


Proses Perencanaan Keuangan Sekolah

Proses perencanaan keuangan sekolah di SDN Rawamangun 15 Pagi ini adalah memasukkan jumlah siswa SDN Rawamangun 15 Pagi ke Diknas untuk mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan setelah itu akan langsung direalisasikan. Jumlah murid di SDN Rawamangun 15 Pagi ini berjumlah 186 siswa. Dana BOS tersebut akan turun per tiga bulan sekali. Per bulan nya dana BOS SDN Rawamangun 15 Pagi ini berjumlah Rp. 6.200.000,- dana BOS ini habis untuk membayar gaji guru honorer yang berjumlah 7 orang.

Komponen Anggaran Bantuan Operasional Sekolah

Komponen-komponen anggaran Bantuan operasional sekolah (BOS) di SDN Rawamangun 15 Pagi adalah:
1.Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).

2.Pembiayaan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.

3.Pembelian buku teks pelajaran untuk dikoleksi di perpustakaan

4.Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba).

5.Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopy, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa).

6.Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

7.Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset.

8.Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecetan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

9.Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga honorer yang membantu administrasi BOS.

10.Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.

11.Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll).

12.Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.

13.Pembelian komputer desktop untuk kegiatan belajar siswa, maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP.

14.Bila seluruh komponen 1 s.d 13 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik dan mebeler sekolah.

Prosedur Penyusunan Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Prosedur penyusunan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN Rawamangun 15 Pagi ini adalah, pada awal tahun ajaran jumlah siswa SDN Rawamangun 15 Pagi dilaporkan ke Kasi Dikdas setelah itu ke Suku Dinas Jakarta Timur, lalu setelah itu dilaporkan Ke Dinas dan disahkan. Setelah laporan tersebut disahkan oleh Dinas, secara otomatis dana BOS tersebut akan turun melalui tahapan seperti pada waktu melaporkan jumlah siswa yang mendapatkan dana BOS tersebut.

Pengertian Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)

RAPBS adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan. Dana tersebut bersumber dari pemerintah APBN berupa BOS dan APDB berupa BOP. RAPBS disusun oleh kepala sekolah dan para guru.

Komponen Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)
Komponen RAPBS adalah:
1.Gaji dan Tunjangan pegawai
2.Kesejahteraan Pegawai yang berupa:
a)TPP
b)Kesejahteraan (kesra)
c)Tunjangan Khusus
d)Peningkatan mutu Beras
e)Uang jahit pakaian Dinas
f)Uang ketupat

Prosedur Penyusunan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)

Pihak sekolah mendapatkan Juknis dari Dinas setempat. Penyusunan RAPBS harus sesuai dengan Juknis yang telah diberikan oleh Dinas. RAPBS disusun oleh Kepala Sekolah dan guru-guru. Kepala Sekolah dan para guru menyusun apa saja yang diperlukan atau dibutuhkan sekolah untuk satu tahun ajaran. RAPBS yang terumus dalam Juknis dimusyawarahkan kembali melalui Rapat Kerja Tahunan yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dan perwakilan orangtua siswa/wali siswa. Kemudian setelah disetujui dalam rapat disahkan oleh kepala sekolah diketahui oleh komite sekolah dan juga diketahui oleh kepala seksi pendidikan dasar kecamatan setempat.

Proses Pertanggung Jawaban Keuangan Sekolah

Sekolah membuat Surat Pertanggung Jawaban. Laporan penggunaan dana BOS/BOP dilaporkan setiap tiga bulan sekali. Biasanya dari pihak Inspektorat Jakarta Timur memerikasa keuangan sekolah ini setiap tahunnya. Sedangkan laporan penggunaan dana BOS/BOP juga disampaikan kepada orangtua siswa dan komite sekolah melalui rapat setiap semesternya.


BAB III
PENUTUP

Sistem keuangan di SDN Rawamangun 15 Pagi sudah baik. Sekolah ini mengelola dengan baik keuangan sekolahnya. Sekolah ini juga menggunakan dana yang ada untuk kebutuhan sekolah. Dana BOS dan BOP digunakan dan dikelola dengan sangat baik. Dana BOS/BOP turun setiap 3 bulan sekali. Besar nominal dana BOS/BOP setiap bulannya berjumlah Rp.6.200.ooo,- .Dalam setiap tahun sekolah juga harus menyusun RAPBS yang harus disetujui oleh semua pihak yang terkait untuk kemudian dapat disahkan. Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja (RAPBS) sekolah ini juga sangat baik, mengikuti petunjuk yang ada dari Juknis yang diberikan oleh Dinas.

Minggu, 21 Maret 2010

pertemuan 4

Pertemuan 4
Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah upaya pengamatan dan analisa kelayakan sebuah kegiatan usaha yang dilakukan secara komprehensif. Aspek yang dilihat dari feasibility study ada dua aspek, yaitu aspek fungsi manajemen dan aspek lingkungan eksternal. Feasibility study meliputi penilaian kelayakan dan melibatkan metodologi ilmiah. Metodologi ilmiah ini harus merdasarkan dan menggunakan data-data yang valid. Metodologi ilmiah ini terkait dengan prosedur pengambilan keputusan, validasi data, dan landasan teoretis. Landasan teoretis ini meliputi; market, financial, human resources, dan operasional production.

Terdapat tiga aspek dalam dalam market yang terkait dengan feasibility study, yaitu segmen, target, dan positioning. Segmen yang dimaksud adalah pengambilan rata-rata kondisi financial masyarakat sekitar yang diambil dari data BPS. Hal ini dilakukan agar pembangunan anak cabang perusahaan dapat disesuaikan dengan kondisi financial masyarakat agar setelah anak cabang perusahaan itu telah berhasil didirikan, kemungkinan untuk terjadinya kerugian sangat kecil karena finansial masyarakat sekitar menjadi lebih kecil. Target disini meliputi wilayah, aksesibilitas, dan kemampuan lembaga. Wilayah disini maksudnya sebagai contoh adalah ketika kita ingin membuat suatu sekolah piano, piano identik dengan kalangan menengah keatas, jika kita ingin membuat sekolah piano hendaknya di wilayah yang lingkungannya adalah lingkungan orang-orang menengah keatas, sehingga pencapaian target nantinya akan berhasil.

Aksesibilitas maksudnya adalah merupakan hal penunjang yang cukup efektif, karena apabila letak gedung sesuai dengan rute jalan yang sering dan mudah dilewati oleh para pengguna jalan, maka kemungkinan akan ramai dan berkembangnya sekolah atau suatu lembaga itu akan sangat besar. Kemampuan lembaga, misalnya adalah ketika akan meamasang iklan di majalah ataupun media massa lainnya, pihak manajemen harus memperhatikan kemampuan dari usaha yang akan dibangun, apabila usaha tersebut hanya mampu dilingkup yang kecil, maka sebaiknya perusahaan tersebut memasang di majalah atau media massa lokal saja yang hanya beredar di lingkungan yang akan menjadi target lembaga tersebut. Positioning disini dibagi menjadi dua yaitu, fisik dan non fisik.
Dalam studi kelayakan ini terdapat empat unsur yang harus diperhatikan, sering dikenal dengan sebutan 4P. yang pertama adalah pasar, pasar adalah kebutuhan masyarakat yang tidak pernah ada habisnya maksudnya adalah sepanjang hidup manusi pasti memerlukan pasar untuk memenuhi kebutuhannya. Di dalam pasar terdapat marketing, price, place, promotion dan public relation. Komponen yang kedua adalah perusahaan, terdiri dari badan hukum, financial (owner, perbankan/mengambil modal dari bank-bank yang mau bekerjasama, pasar modal, dan lain-lain), dan struktur organisasi atau sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing. Komponen yang ketiga adalah pesaing, kita harus melihat tingkan kekompetitifan kita dengan pesaing, hendaknya kita sedikit membuat perubahan dan melakukan penelitian pasar agar produk yang kita buat dapat diterima di masyarakat umum.

Komponen yang terakhir adalah perubahan, sering kali perubahan zaman dan gaya hidup masyarakat menjadi hal yang sangat dominan untuk membuat perubahan, karena sesuai dengan fungsi produsen yaitu memebuhi kebutuhan konsumen dengan sebaik-baiknya.
Lima fungsi studi kelayakan adalah sebagai berikut : planning, sebagai penunjuk arah akan bagaimanakah perusahaan tersebut; forecasting, peramalan kejadian di masa yang akan datang, disini semua aspek harus diramalkan atau dikira-kira ; informating, memberikan info tentang apa, mengapa, siapa, bagaimana, dimana dan kapan pembangunan usaha tersebut dilakukan; evaluating, pengambilan keputusan mengenai jadi atau tidaknya usaha itu didirikan; dan yang terakhir adalah research atau prediksi secara umum.

Pihak yang memanfaatkan feasibility study antara lain adalah ; investor, kreditor (cost of interest), manajemen perusahaan, pemerintah-masyarakat dan tujuan pembangunan.

pertemuan 3

Pertemuan 3
Standar Pembiayaan Pendidikan

Menurut undang-undang No.20/2003 pasal 4, pembiayaan pendidikan terdiri dari 3 komponen, yaitu; pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD), dan masyarakat. Prinsip biaya pendidikan yang terkait dengan sumber, terdapat 3 prinsip sumber, yaitu yang pertama adalah keadilan; keadilan yang di maksud pada prinsip pembiayaan adalah tidak sama rata, maksudnya adalah tidak semua peserta didik diberikan bantuan biaya pendidikan dengan jumlah yang sama. Ada yang diberikan lebih banyak, dan ada juga yang diberikan lebih sedikit jumlah biayanya, dan ada juga peserta didik yang tidak mendapat bantuan sama sekali , itu semua dilihat dari kesanggupan ataupun kemampuan finansial setiap peserta didik, yang sebelumnya dicari tahu oleh pihak sekolah, untuk memberikan bantuan biaya hanya kepada para peserta didik yang membutuhkan saja, dan dilihat dari kondisi ekonomi setiap para peserta didik.

Yang kedua dalam sumber pembiayaan pendidikan adalah kecukupan; kecukupan memiliki arti yang cukup luas, namun pada prinsip sumber pembiayaan dana pendidikan adalah memberikan bantuan dana sesuai dengan kebutuhan siswa, dilihat lagi dari kemampuan ekonomi setiap peserta didik. Hal ini dilakukan karena berhubungan dengan prinsip sumber pembiayaan yang ketiga yaitu keberlanjutan. Biaya pendidikan masing-masing siswa dihitung berdasarkan angka maksimal kebutuhan siswa tersebut, kemudian setelah hasil unit cost setiap peserta didik telah ditemukan maka pemerintah dapat langsung memberikan bantuan kepada peserta didik tersebut melalui masing-masing sekolah.
Yang ketiga dalam sumber pembiayaan pendidikan adalah keberlanjutan, seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa dana bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maksudnya adalah agar dana tersebut selalu dapat membantu kapanpun diperlukan karena pendidikan bukan hanya untuk hari ini melainkan untuk seterusnya. Pemberian bantuan kepada peserta didik akan terus berlanjut selama peserta didik tersebut bersekolah, dan selama peserta didik tersebut mendapat bantuan dana dari pemerintah.

Bantuan pendidikan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Bos diberikan oleh pemerintah setiap tahunnya berdasarkan laporan dan permintaan setiap sekolah, yang sebelumnya sekolah telah melaporkan jumlah siswa di sekolah tersebut kepada pemerintah. BOS (Bantuan Operasional Sekolah), sekolah dibolehkan untuk memungut hanya jika uang sekolah lebih besar dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan dilarang memungut apabila uang sekolah sama dengan atau lebih kecil dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Pihak sekolah diwajibkan membuat laporan dan audit mengenai pengelolaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) agar pihak pemerintah dapat mengevaluasi hasil dari pemberian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), hal ini juga memudahkan pihak sekolah untuk mengajukan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk periode berikutnya.

Selain prinsip sumber pembiayaan dana pendidikan, juga ada prinsip pengelolaan dana pendidikan. Yang pertama adalah keadilan, setiap sekolah berhak menerima dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sesuai dengan jumlah yang diajukan, walaupun demikian pemerintah juga memiliki hak untuk menganalisis penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) agar teidak terjadi kesalahan dalam pemberian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tersebut.

Prinsip pengolaan yang kedua adalah efesiensi, tentunay dalam setiap pembiayaan prinsip efisiensi selalu ada dan diperhatikan, karena dengan diberikan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bukan berarti pihak sekolah bias dengan seenaknya membuat rancangan anggaran utnuk pengembangan sekolah, karena pihak pemerintah juga harus memperhatikan titik keefektivan dari pemberian dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tersebut.

Prinsip yang ketiga adalah transparansi, semua penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) harus transparan tidak ada yang bias ditutup-tutupi dari pihak luar sekolah, bahkan komite sekolah dan masyarakat sekolah yang bersangkutan berhak mengetahui bagaimana proses pengelolaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tersebut.

Prinsip yang terakhir adalah akuntabilitas public, pihak sekolah dan pemerintah harus mempertanggungjawabkan segala hal dan laporan mengenai pengelolaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) kepada masyarakat.

Selasa, 09 Maret 2010

pertemuan 2

Pertemuan 2
Dasar Manajemen Keuangan

Macam-macam bisnis yaitu service bussiness yaitu suatu bisnis yang produknya dihasilkan saat akan diberikan pada konsumen; trade bussiness yaitu menjual produk HJ= UC+PM (hutang jual= unit cost+provit margin), provit margin adalah laba yang diharapkan, bukan laba aktual hanya sebagai laba prediksi, dalam kasus ini contohnya seperti customer yang minta nilai diskon; manufacture bussiness yaitu bisnis mengolah bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi. Dalam proses produksi ada tiga biaya yaitu, raw material (jumlah biaya paling besar dibanding bahan lain), biaya tenaga kerja langsung, over head (biaya lain-lain), dan yang terakhir adalah biaya pembantu (kadang-kadang saja); dan private bussiness yaitu bisnis perorangan, dan tidak berbadan hukum.

Macam-macam badan usaha seperti firma (terdapat partner dan managing partner ) dan biasanya namanya mengikuti pemilik (contohnya yaitu kantor pengacara atau kantor notaris); CV (perseroan komanditor) yaitu ada partner tetapi hanya untuk membagi modal, pertanggung jawaban persero pasif hanya sejumlah uang yang ditanamkan, berbeda dengan persero aktif; PT (perseroan terbatas), modalnya terdiri dari saham-saham, setiap pemegang saham yang tidak menjadi pengurus perusahaan hanya bertanggung jawab sebatas saham saja. pemegang saham sama seperti dewan direksi, pengurus perusahaan sama seperti dewan komisaris, dan perusahaan umum bersifat non profit dan milik pemerintah daerah. BHMN (milik negara) tetapi boleh mencari dana dari masyarakat contohnya seperti UI, UGM, dll. BHMN ada dua yaitu BUMN dan BUMD.

Laporan keuangan (financial statemen)
Income statement (laporan laba/ rugi) yaitu informasi tentang pendapatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan biaya-biaya terkait. Terdapat 2 komponen penting dalam laporan ini yaitu income dan expense (operationan expense dan under expense). Bisnis terbagi menjadi 3 yaitu Badan hukum, jenis usaha, dan pemilik yang termasuk badan hukum yaitu PP, Firm, Kop, CV, PT(tertutup dan terbuka), BHMN, BHP. Yang termasuk jenis usaha yaitu jasa, perdagangan, dan industri/manufaktur. Yang termasuk pemilik yaitu masyarakat/public, pemerintah pusat (BUMN), pemerintah daerah (BUMD), dan campuran.
A= C
A= L+C
A= CA+FA+IFA
NFA = FA-DA
NIFA= IFA-Am
IFA= surat ijin+perijinan
= konsesi
IPO= Biaya go public
L= CL+LTL

Transaksi keuangan adalah kejadian yang dilakukan oleh 2 pihak atau lebih yang berakibat pada perubahan nilai pada 2 account atau lebih yang dapat dinilai dengan uang. Jurnal (buku jurnal) adalah catatan transaksi keuangan yang menginformasikan pengaruh transaksi terhadap account. Posting (buku besar) adalah memindah jurnal ke buku besar. Tugas manajer keuangan terbagi menjadi dua yaitu mencari uang/sumber pembiayaan (pemilik berkaitan dengan modal, bank berkaitan dengan utang, masyarakat berkaitan dengan go public), dan menggunakan uang (operasional, investasi, anggaran berkaitan dengan skala prioritas).

semester 4 manajemen keuangan

Pertemuan 1
Konsep Dasar Akuntansi
Fokus utama seorang manajer keuangan terdapat pada dana, pengeluaran, dan harus menyusun skala prioritas dalam mengelola dana. Dana yang dimiliki bisa berasal dari modal pemilik, yaitu modal yang dimiliki seorang pemilik yang ingin memulai bisnisnya; pinjaman yaitu bisa berasal dari pinjaman bank, atau pinjaman dari orang-orang dengan bunga yang sudah disepakati sebelum pinjaman uang diserahkan; dan yang terakhir bisa berasal dari uang investasi. Tugas utama seorang manajer keuangan adalah mencari dana, mengalokasikan dana berbasis anggaran, dan membuat skala prioritas.

Dalam mengambil pinjaman,kita harus punya analisis mengenai kekuatan pengembalian pinjaman, dan analisis pasar keuangan (bunga pinjaman, sistem bunga, inflasi,dll). Pada saat kita ingin menyusun anggaran dana kita juga harus memperhatikan unit cost, BEP, harga jual, dll. Harga jual haruslah reasonable, yaitu harga jual suatu barang atau produk tidak terlalu rendah, ataupun terlalu tinggi, kita juga bisa menggunakan strategi good will (nama baik).

Konsep bussiness entinity (konsep kesatuan usaha) : pemisahan pencatatan keuangan pribadi dengan bisnis atau pun perusahaan. Aktiva terbagi menjadi tiga, yaitu current asset yaitu seperti utang atau barang; fixed asset yaitu seperti tanah atau bangunan; dan itangible fixed asset yaitu izin perusahaan. Current asset mengalami penyusutan nilai. IFA mengalami amortisasi (penyusutan juga). Yang termasuk hutang ada current liabilities yaitu hutang lancar (hutang gaji), dan long item liabilities yaitu hutang jangka panjang (pembayaran lebih dari 1 tahun). Capital ataupun modal akan bertambah jika ada profit, dan berkurang jika rugi.

Rabu, 06 Januari 2010

tugas uas MPD

“Piano Wonderland School”

Keahlian/ kompetensi yang akan diperoleh siswa
1.Siswa dapat memiliki kemampuan membuat lagu dari jenis musik classic, pop, dan jazz yang harmony
2.Siswa akan memiliki kemampuan untuk mengaransmen lagu dengan irama, tempo, dan melodi, yang harmony
3.Siswa akan dapat mengimprovisasi lagu, yang dapat mengembangkan daya kreativitas permainan piano siswa
4.Siswa akan memiliki kompetensi memainkan lagu yang tidak hanya berdasarkan text book, siswa dapat menghafal lagu dengan mudah, dan dapat memainkan lagu dengan iringan dan variasi yang berbeda dari lagu aslinya
5.Siswa akan memiliki kemampuan hearing, yaitu dapat mendengar lagu kemudian memainkannya sesuai dengan lagu yang didengarkannya
6.Siswa akan dapat memainkan piano dengan notasi not balok dengan kurikulum standar yang berlaku internasional
7.Siswa akan memiliki kemampuan mengkomposisi sebuah lagu
8.Siswa akan memiliki kemampuan reading not balok dengan cepat

Program utama piano wonderland

Piano wonderland merupakan sekolah musik yang fokus akan alat musik piano dengan beberapa jenis aliran musik seperti classic, jazz, dan pop. Program utama dari sekolah ini yaitu memotivasi siswa untuk berpikir bahwa musik itu menyenangkan dan ingin mengekspresikan diri sendiri melalui musik (permainan piano), serta meningkatkan kecerdasan anak, karena pengaruh musik pada kecerdasan anak, tidak hanya pada kecerdasan berpikir saja, namun juga kecerdasan emosi. Dengan mengajarkan siswa dan memperkenalkan kepada siswa jenis-jenis musik, mengajarkan scale dan cadence piano kepada siswa, mengenalkan keyboard harmony kepada siswa, mengajarkan sight reading, solo repertoire, duet repertoire, melatih hearing dan singing siswa sejak awal sehingga kemampuan hearing dan singing siswa sejalan dengan kemampuan permainan piano siswa, dan melatih siswa untuk merasakan irama di setiap lagu yang didengarkan atau pun dimainkan siswa.

Program pendukung

Program ini merupakan program penunjang yang akan dilakukan untuk menambah kemampuan siswa dalam bermain piano. Program penunjang dari sekolah ini adalah setiap siswa akan diberikan CD lagu-lagu repertoire piano dan lagu-lagu instrumentalia. CD ini akan digunakan pada siswa untuk berlatih di sekolah maupun di rumah. Selain repertoire yang dimainkan dengan piano, dalam CD tersebut juga termasuk sound module referensi yang membantu murid untuk mengembangkan imajinasi yang didapat dari rekaman permainan dengan electone, sound module ini dengan iringan ala concertino, sehingga siswa dapat latihan piano dengan menyenangkan, dan dapat menambah kecintaan siswa terhadap musik.

Alasan memilih program tersebut

Piano wonderland memberikan pendidikan permainan piano dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut secara bertahap dengan metode pengajaran yang menyenangkan, sehingga siswa akan merasakan bahwa musik itu bukan sesuatu hal yang membosankan, melainkan sesuatu hal yang menyenangkan, dan dengan musik kita dapat mengekpresikan diri. Piano wonderland akan memotivasi setiap siswa bahwa musik itu menyenangkan, dengan cara memberikan pelajaran-pelajaran musik yang menyenangkan, karena banyak sekali sekolah musik yang terlalu konvensional yang hanya selalu mengajarkan siswa bagaimana cara membaca not balok dan memainkan lagu saja, tanpa mengajarkan siswa bagaimana membuat suatu komposisi lagu dengan indah, dan mengaransmen suatu lagu dengan indah, dan bermain musik dengan menyenangkan. Melihat masalah-masalah yang sering bermunculan di sekolah musik lain, maka piano wonderland menciptakan suatu metode belajar yang menyenangkan, dan mengembangkan materi tentang musik dengan pelajaran musik yang beragam. Piano wonderland tidak hanya mengajarkan siswa bagaimana cara memainkan lagu ataupun membaca not balok saja. Piano wonderland mengajarkan siswa bagaimana menikmati musik dan merasakan irama musik, serta mengajarkan siswa untuk mengapresiasikan diri dengan musik, sehingga siswa dapat merasakan bahwa musik itu adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan.
Piano wonderland mengajarkan jenis-jenis musik piano seperti classic, jazz, dan pop yang setiap jenis musiknya memiliki karakter dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Seperti misalnya piano classic yang bagi sebagian orang mengatakan bahwa piano classic adalah jenis musik yang sangat rumit karena harus menggabungkan antara kecepatan tangan, kekuatan tangan, dan kecepatan membaca not balok. Piano jazz yang lebih menonjol dalam iringan swing yang lebih mendominasi dengan scale jazz. Piano jazz merupakan jenis musik yang tidak text book, dan bermain penuh dengan improvisasi, berbeda dengan piano classic yang terpaku dengan text book. Sedangkan piano pop adalah jenis musik yang santai, dengan hanya menguasai chord-chord, bisa membuat suatu iringan musik yang harmony. Dengan kita bisa memainkan jenis musik piano pop ini akan banyak kesempatan untuk tampil di muka umum tidak hanya sebagai solo piano, tetapi dapat menjadi pengiring penyanyi atau musik, dan pemain band.

Piano wonderland mengembangkan pelajaran musik yang tidak ada di sekolah musik lainnya seperti; mengajarkan scale dan cadence piano kepada siswa agar siswa dapat mengetahui tangga nada yang terdapat pada piano dan melatih kecepatan tangan siswa sehingga dapat memainkan tangga nada sesuai dengan tempo piano yang rata-rata sangat cepat. Mengenalkan keyboard harmony kepada siswa, yaitu agar siswa dapat mengetahui melodi yang harmony dan melodi yang tidak harmony, sehingga nantinya siswa akan dapat menciptakan lagu-lagu yang harmony, dan dapat mengetahui tone range yang sangat luas di piano. Mengajarkan sight reading, agar siswa dapat membaca not balok dan langsung memainkannya secara lancar dan cepat tanpa harus berpikir lama-lama untuk membaca not balok. Solo repertoire, yaitu melatih siswa untuk memainkan lagu sendiri, dan duet repertoire adalah melatih siswa untuk dapat bermain lagu dengan dua orang dalam satu piano. Melatih hearing dan singing kepada siswa sejak awal sehingga kemampuan hearing dan singing siswa sejalan dengan kemampuan permainan piano siswa, dan melatih siswa untuk merasakan irama di setiap lagu yang didengarkan atau pun dimainkan siswa.

Program pendukung dilakukan untuk dapa menunjang kemampuan siswa dalam bermain musik agar para siswa dapat bermain dan berlatih musik secara menyenangkan dengan menggunakan CD musik. Dalam program ini juga dibutuhkan parent’s participation yaitu partisipasi orang tua untuk terus memotivasi anak-anaknya dalam bermain dan belajar musik, karena partisipasi dari orangtua sangat membantu setiap anak dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan bermusiknya, sehingga para siswa akan belajar musik seoptimal mungkin.

Sasaran dan kriteria siswa

Peserta didik yang akan menuntut ilmu di piano wonderland ini tidak terbatas. Sasaran siswa piano wonderland ini adalah siapa saja yang ingin belajar musik lebih dalam. Bisa dari kelompok anak-anak yang berusia 4-5 tahun untuk kelompok anak-anak, dimana anak-anak dirangsang untuk mencintai musik, dan mengembangkan minat anak-anak untuk mempelajari musik, dengan cara bermain. Kedua anak-anak usia 6-14 tahun yaitu kelompok anak junior, ataupun untuk kelompok dewasa antara 15 tahun keatas. Kriteria siswa yang akan belajar musik di piano wonderland ini adalah siswa harus memiliki kesukaan dan kecintaan yang lebih terhadap musik, khususnya alat musik piano, karena jika tidak memiliki rasa kesukaan dan hanya ingin sekedar belajar piano saja, dikhawatirkan siswa akan mudah jenuh ketika menghadapi pelajaran yang sulit. Siapa pun siswa yang ingin belajar musik di piano wonderland ini harus memenuhi persyaratan utama yaitu pada saat masuk ke sekolah piano wonderland siswa harus mengikuti tes musik terlebih dahulu untuk menentukan penempatan kelas dan wawancara minat jenis musik apa yang diinginkan dan diminati siswa, kecuali untuk anak-anak yang berusia 4-14 tahun.

Strategi Publikasi

Strategi publikasi dalam menjaring siswa masuk ke sekolah piano wonderland ini dilakukan secara terbuka. Memberikan dan menyebarkan leaflet ke berbagai tempat. Di dalam leaflet dijelaskan sistem pembelajaran yang dimiliki piano wonderland, kualitas guru-guru piano wonderland yang bertaraf internasional, lama belajar di piano wonderland, dan materi pelajaran yang terdapat dalam piano wonderland. Memasang spanduk di lokasi-lokasi yang strategis dan bonafit. Mengadakan open house, agar para calon siswa dan orangtua siswa dapat melihat langsung sekolah piano wonderland, sistem pengajaran piano wonderland, dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki piano wonderland. Membuat berbagai macam acara musik di berbagai tempat, dan mempromosikan ke dalam televisi maupun radio.

Proses dan alat seleksi yang digunakan serta kriteria kelulusan siswa

Proses seleksi siswa yang digunakan dalam piano wonderland adalah pertama siswa mengisi formulir pendaftaran calon siswa piano wonderland, setelah itu siswa mengikuti tes musik yang berupa tes membaca not balok, dan tes memainkan piano dengan lagu yang sebelumnya sudah dipersiapkan siswa terlebih dahulu , setelah mengikuti tes siswa menunggu hasil dari tes tersebut, apakah lulus menjadi siswa atau tidak. Setelah siswa mendapat hasil tes tersebut dan dinyatakan lulus siswa harus mendaftar ulang dan mengisi biodata siswa, dan orangtua. Siswa tinggal menunggu pengumuman kapan siswa tersebut dapat masuk sekolah. Untuk anak-anak yang usianya 4-14 tahun tidak mengikuti tes apapun, hanya mengisi formulir pendaftaran saja. Alat seleksi calon siswa baru yang digunakan adalah para calon siswa (15 tahun keatas) harus mengaransmen lagu yang sesuai dengan kemampuannya, supaya sekolah dapat mengetahui apakah calon siswa tersebut tertarik dengan musik atau tidak, karena siswa yang ingin masuk dan menjadi siswa piano wonderland harus memiliki ketertarikan, kesukaan, dan kecintaan terhadap musik, terutama alat musik piano. Ditujukan untuk anak-anak umur 15 tahun keatas karena dari umur segitu lah terlihat apakah siswa tersebut benar-benar menyukai musik atau tidak, karena jika dilakukan tes musik kepada anak-anak yang dibawah umur 15 tahun, belum terlalu terlihat karena masih dalam pembentukan untuk mencintai musik, dan mengembangkan minat anak-anak untuk mempelajari musik,

Kriteria kelulusan siswa ditentukan oleh pihak piano wonderland itu sendiri, diantaranya adalah siswa harus mengikuti ujian yang diselenggarakan piano wonderland. Kriteria kelulusan siswa piano wonderland adalah Siswa dapat membuat lagu dari jenis musik classic, pop, dan jazz yang harmony, siswa harus dapat untuk mengaransmen lagu dengan irama, tempo, dan melodi, yang harmony, siswa harus dapat mengimprovisasi lagu, siswa harus dapat menghafal 3 lagu classic yang nantinya akan diujikan, siswa mampu memainkan piano dengan notasi not balok dengan lancar, dan dapat menghasilkan suatu komposisi lagu.

Sabtu, 02 Januari 2010

Pertemuan 16 Program Pendidikan Layanan anak cerdas isimewa berbakat istimewa

Pertemuan 16

Program Pendidikan Layanan anak cerdas isimewa berbakat istimewa

Mengenali ciri-ciri anak gifted, diantaranya adalah sebagai berikut; Anak telah mampu membaca sebelum masuk sekolah dan pada umumnya anak-anak gifted lebih pintar dari anak-anak pada umumnya. Perkembangan bahasanya lebih cepat dan baik. Perbendaharaan katanya lebih banyak, suka mencari tahu jawaban dari "bagaimana" dan "mengapa" tentang sesuatu hal, mampu bekerja mandiri sejak kecil dan melakukan pemusatan perhatian dalam jangka panjang, mempunyai minat yang luas, bervariasi dan mendalam,mempunyai energi yang tinggiberhubungan dan berespon baik terhadap orangtua, guru, dan orang dewasa. Suka berteman dengan anak yang berusia di atasnya, suka mempelajari sesuatu yang baru dan mengerjakan tugas-tugas dengan baik dan efisien.

Keberbakatan anak gifted bersifat heterogen, artinya, sama seperti anak normal lainnya, bakat setiap anak gifted tentusaja berbeda satu sama lain. Maka upaya pengenalan dan penangannya juga berbeda. Mengalami perkembangan berbeda (uneven development). Mereka cenderung sangat pesat dalam satu aspek tapi pada saat bersamaan ada aspek lain yang terlambat.

Layanan Pendidikan untuk anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa diantaranya adalah program akselarasi. Program akselarasi adalah Program Pendidikan percepatan belajar yang diberikan kepada anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa. Tujuan dari program akselarasi ini adalah Memberi kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk menyelesaikan program studi lebih cepat, Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektif, Memenuhi Hak Azasi manusia peserta didik yag sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri, Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik, Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik, Menimbang peran serta peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran, dan menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.

Masalah yang sering terjadi di masyarakat adalah kesalah pahaman tentang persepsi masyarakat tentang pengertian program akselarasi tersebut.
Masyarakat terkadang suka menaruh curiga terhadap program akselerasi seolah menjadi ajang mengeruk dana dari orang tua yang memiliki kelebihan dana pendidikan. Progam akselerasi diperlakukan istimewa oleh sekolah khususnya dalam hal fasilitas dan sarana belajar sehingga menimbulkan kecemburuan dari siswa atau guru lainnya, ini dikarenakan siswa akselerasi dipungut biaya pendidikan lebih dari reguler maka sekolah menganggap bahwa penambahan fasilitas untuk kelas akselerasi menjadi sesuatu yang wajar.

Faktor penyebabnya adalah Sekolah berusaha untuk terus memaksakan supaya program ini selalu ada di setiap tahun ajaran dengan jumlah siswa semaksimal mungkin, menawarkan pilihan kepada siswa atau orang tua untuk mengikuti program akselerasi atau tidak. Padahal program akselerasi bukanlah program pilihan karena program ini harus memenuhi standar yang telah baku dan bersifat menetap, yaitu IQ. Dengan menawarkan pilihan, maka dimungkinkan siswa yang tidak memenuhi standar IQ dapat mengikuti program ini selama memenuhi syarat “administrasi” kepada sekolah, memberikan layanan pembelajaran yang tidak berbeda dengan layanan reguler.

Keseriusan sekolah dalam mengelola akselerasi. Apabila sekolah memandang akselerasi hanya untuk meningkatkan gengsi atau ajang promosi untuk menarik siswa saja, maka setelah PSB (penerimaan Siswa Baru) selesai dan tahun pelajaran dimulai maka sekolah menganggap perhatian terhadap program ini pun selesai dan diperlakukan sama dengan program lainnya.

Program akselarasi di sekolah ini menimbulkan komentar positif dan negatif dari berbagai pandangan setiap orang. Pandangan negatif nya adalah Akselerasi terkesan eksklusif karena anak cerdas istimewa di kelompokkan dalam kelas khusus, proses pembelajaran yang cenderung bersifat homogen dari aspek kemampuannya akan membuat anak sulit bersosialisasi dengan teman sebaya mereka dan akan mengganggu proses perkembangan emosional dan psikologis, Tidak ada “Transfer of Knowledge” dari anak cerdas istimewa kepada teman lainnya sebagai salah satu media dan bentuk sosialisasi di sekolah, dan bisa menimbulkan rasa rendah diri, inferior atau “teralienasi” teman-teman lainnya yang tidak termasuk kategori cerdas istimewa.

Sedangkan pandangan positif dari program akselarasi ini adalah akselerasi telah menjadi program nyata bagi pelayanan anak cerdas istimewa yang selama ini terabaikan, guru sebagai ujung tombak proses pendidikan di sekolah akan lebih fokus dan memiliki peluang untuk secara mandiri dan kreatif mengembangkan metode yang fleksibel disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak pada saat pembelajaran, penanganan siswa cerdas istimewa tidak dapat dilakukan oleh guru yang belum memahami karakteristik, masalah dan metode pembelajaran siswa cerdas istimewa.

Solusi yang dapat menangani permasalahan program akselarasi ini adalah Membenahi pandangan atau paradigma dari sekolah dan masyarakat dalam memandang program akselerasi, sekolah terus membenahi diri dalam meningkatkan sumber daya tenaga pendidik, minimal dalam pemahaman tentang karakteristik anak cerdas istimewa, tidak memperlakukan akselerasi secara berlebihan, kecuali dalam hal metode dan pendalaman materi, perlu adanya pembinaan dan peningkatan Sumber Daya Guru yang berkesinambungan bagi peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam mendampingi siswa akselerasi, Perlunya kerjasama antara semua pihak untuk membenahi kekurangan dalam penyelenggaraan akselerasi, pemerintah melakukan berbagai penelitian dan uji coba untuk program dan metode alternatif lainnya secara komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga masyarakat dapat memilah dan memilih berbagai bentuk layanan bagi siswa cerdas istimewa.