Rabu, 06 Januari 2010

tugas uas MPD

“Piano Wonderland School”

Keahlian/ kompetensi yang akan diperoleh siswa
1.Siswa dapat memiliki kemampuan membuat lagu dari jenis musik classic, pop, dan jazz yang harmony
2.Siswa akan memiliki kemampuan untuk mengaransmen lagu dengan irama, tempo, dan melodi, yang harmony
3.Siswa akan dapat mengimprovisasi lagu, yang dapat mengembangkan daya kreativitas permainan piano siswa
4.Siswa akan memiliki kompetensi memainkan lagu yang tidak hanya berdasarkan text book, siswa dapat menghafal lagu dengan mudah, dan dapat memainkan lagu dengan iringan dan variasi yang berbeda dari lagu aslinya
5.Siswa akan memiliki kemampuan hearing, yaitu dapat mendengar lagu kemudian memainkannya sesuai dengan lagu yang didengarkannya
6.Siswa akan dapat memainkan piano dengan notasi not balok dengan kurikulum standar yang berlaku internasional
7.Siswa akan memiliki kemampuan mengkomposisi sebuah lagu
8.Siswa akan memiliki kemampuan reading not balok dengan cepat

Program utama piano wonderland

Piano wonderland merupakan sekolah musik yang fokus akan alat musik piano dengan beberapa jenis aliran musik seperti classic, jazz, dan pop. Program utama dari sekolah ini yaitu memotivasi siswa untuk berpikir bahwa musik itu menyenangkan dan ingin mengekspresikan diri sendiri melalui musik (permainan piano), serta meningkatkan kecerdasan anak, karena pengaruh musik pada kecerdasan anak, tidak hanya pada kecerdasan berpikir saja, namun juga kecerdasan emosi. Dengan mengajarkan siswa dan memperkenalkan kepada siswa jenis-jenis musik, mengajarkan scale dan cadence piano kepada siswa, mengenalkan keyboard harmony kepada siswa, mengajarkan sight reading, solo repertoire, duet repertoire, melatih hearing dan singing siswa sejak awal sehingga kemampuan hearing dan singing siswa sejalan dengan kemampuan permainan piano siswa, dan melatih siswa untuk merasakan irama di setiap lagu yang didengarkan atau pun dimainkan siswa.

Program pendukung

Program ini merupakan program penunjang yang akan dilakukan untuk menambah kemampuan siswa dalam bermain piano. Program penunjang dari sekolah ini adalah setiap siswa akan diberikan CD lagu-lagu repertoire piano dan lagu-lagu instrumentalia. CD ini akan digunakan pada siswa untuk berlatih di sekolah maupun di rumah. Selain repertoire yang dimainkan dengan piano, dalam CD tersebut juga termasuk sound module referensi yang membantu murid untuk mengembangkan imajinasi yang didapat dari rekaman permainan dengan electone, sound module ini dengan iringan ala concertino, sehingga siswa dapat latihan piano dengan menyenangkan, dan dapat menambah kecintaan siswa terhadap musik.

Alasan memilih program tersebut

Piano wonderland memberikan pendidikan permainan piano dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut secara bertahap dengan metode pengajaran yang menyenangkan, sehingga siswa akan merasakan bahwa musik itu bukan sesuatu hal yang membosankan, melainkan sesuatu hal yang menyenangkan, dan dengan musik kita dapat mengekpresikan diri. Piano wonderland akan memotivasi setiap siswa bahwa musik itu menyenangkan, dengan cara memberikan pelajaran-pelajaran musik yang menyenangkan, karena banyak sekali sekolah musik yang terlalu konvensional yang hanya selalu mengajarkan siswa bagaimana cara membaca not balok dan memainkan lagu saja, tanpa mengajarkan siswa bagaimana membuat suatu komposisi lagu dengan indah, dan mengaransmen suatu lagu dengan indah, dan bermain musik dengan menyenangkan. Melihat masalah-masalah yang sering bermunculan di sekolah musik lain, maka piano wonderland menciptakan suatu metode belajar yang menyenangkan, dan mengembangkan materi tentang musik dengan pelajaran musik yang beragam. Piano wonderland tidak hanya mengajarkan siswa bagaimana cara memainkan lagu ataupun membaca not balok saja. Piano wonderland mengajarkan siswa bagaimana menikmati musik dan merasakan irama musik, serta mengajarkan siswa untuk mengapresiasikan diri dengan musik, sehingga siswa dapat merasakan bahwa musik itu adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan.
Piano wonderland mengajarkan jenis-jenis musik piano seperti classic, jazz, dan pop yang setiap jenis musiknya memiliki karakter dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Seperti misalnya piano classic yang bagi sebagian orang mengatakan bahwa piano classic adalah jenis musik yang sangat rumit karena harus menggabungkan antara kecepatan tangan, kekuatan tangan, dan kecepatan membaca not balok. Piano jazz yang lebih menonjol dalam iringan swing yang lebih mendominasi dengan scale jazz. Piano jazz merupakan jenis musik yang tidak text book, dan bermain penuh dengan improvisasi, berbeda dengan piano classic yang terpaku dengan text book. Sedangkan piano pop adalah jenis musik yang santai, dengan hanya menguasai chord-chord, bisa membuat suatu iringan musik yang harmony. Dengan kita bisa memainkan jenis musik piano pop ini akan banyak kesempatan untuk tampil di muka umum tidak hanya sebagai solo piano, tetapi dapat menjadi pengiring penyanyi atau musik, dan pemain band.

Piano wonderland mengembangkan pelajaran musik yang tidak ada di sekolah musik lainnya seperti; mengajarkan scale dan cadence piano kepada siswa agar siswa dapat mengetahui tangga nada yang terdapat pada piano dan melatih kecepatan tangan siswa sehingga dapat memainkan tangga nada sesuai dengan tempo piano yang rata-rata sangat cepat. Mengenalkan keyboard harmony kepada siswa, yaitu agar siswa dapat mengetahui melodi yang harmony dan melodi yang tidak harmony, sehingga nantinya siswa akan dapat menciptakan lagu-lagu yang harmony, dan dapat mengetahui tone range yang sangat luas di piano. Mengajarkan sight reading, agar siswa dapat membaca not balok dan langsung memainkannya secara lancar dan cepat tanpa harus berpikir lama-lama untuk membaca not balok. Solo repertoire, yaitu melatih siswa untuk memainkan lagu sendiri, dan duet repertoire adalah melatih siswa untuk dapat bermain lagu dengan dua orang dalam satu piano. Melatih hearing dan singing kepada siswa sejak awal sehingga kemampuan hearing dan singing siswa sejalan dengan kemampuan permainan piano siswa, dan melatih siswa untuk merasakan irama di setiap lagu yang didengarkan atau pun dimainkan siswa.

Program pendukung dilakukan untuk dapa menunjang kemampuan siswa dalam bermain musik agar para siswa dapat bermain dan berlatih musik secara menyenangkan dengan menggunakan CD musik. Dalam program ini juga dibutuhkan parent’s participation yaitu partisipasi orang tua untuk terus memotivasi anak-anaknya dalam bermain dan belajar musik, karena partisipasi dari orangtua sangat membantu setiap anak dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan bermusiknya, sehingga para siswa akan belajar musik seoptimal mungkin.

Sasaran dan kriteria siswa

Peserta didik yang akan menuntut ilmu di piano wonderland ini tidak terbatas. Sasaran siswa piano wonderland ini adalah siapa saja yang ingin belajar musik lebih dalam. Bisa dari kelompok anak-anak yang berusia 4-5 tahun untuk kelompok anak-anak, dimana anak-anak dirangsang untuk mencintai musik, dan mengembangkan minat anak-anak untuk mempelajari musik, dengan cara bermain. Kedua anak-anak usia 6-14 tahun yaitu kelompok anak junior, ataupun untuk kelompok dewasa antara 15 tahun keatas. Kriteria siswa yang akan belajar musik di piano wonderland ini adalah siswa harus memiliki kesukaan dan kecintaan yang lebih terhadap musik, khususnya alat musik piano, karena jika tidak memiliki rasa kesukaan dan hanya ingin sekedar belajar piano saja, dikhawatirkan siswa akan mudah jenuh ketika menghadapi pelajaran yang sulit. Siapa pun siswa yang ingin belajar musik di piano wonderland ini harus memenuhi persyaratan utama yaitu pada saat masuk ke sekolah piano wonderland siswa harus mengikuti tes musik terlebih dahulu untuk menentukan penempatan kelas dan wawancara minat jenis musik apa yang diinginkan dan diminati siswa, kecuali untuk anak-anak yang berusia 4-14 tahun.

Strategi Publikasi

Strategi publikasi dalam menjaring siswa masuk ke sekolah piano wonderland ini dilakukan secara terbuka. Memberikan dan menyebarkan leaflet ke berbagai tempat. Di dalam leaflet dijelaskan sistem pembelajaran yang dimiliki piano wonderland, kualitas guru-guru piano wonderland yang bertaraf internasional, lama belajar di piano wonderland, dan materi pelajaran yang terdapat dalam piano wonderland. Memasang spanduk di lokasi-lokasi yang strategis dan bonafit. Mengadakan open house, agar para calon siswa dan orangtua siswa dapat melihat langsung sekolah piano wonderland, sistem pengajaran piano wonderland, dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki piano wonderland. Membuat berbagai macam acara musik di berbagai tempat, dan mempromosikan ke dalam televisi maupun radio.

Proses dan alat seleksi yang digunakan serta kriteria kelulusan siswa

Proses seleksi siswa yang digunakan dalam piano wonderland adalah pertama siswa mengisi formulir pendaftaran calon siswa piano wonderland, setelah itu siswa mengikuti tes musik yang berupa tes membaca not balok, dan tes memainkan piano dengan lagu yang sebelumnya sudah dipersiapkan siswa terlebih dahulu , setelah mengikuti tes siswa menunggu hasil dari tes tersebut, apakah lulus menjadi siswa atau tidak. Setelah siswa mendapat hasil tes tersebut dan dinyatakan lulus siswa harus mendaftar ulang dan mengisi biodata siswa, dan orangtua. Siswa tinggal menunggu pengumuman kapan siswa tersebut dapat masuk sekolah. Untuk anak-anak yang usianya 4-14 tahun tidak mengikuti tes apapun, hanya mengisi formulir pendaftaran saja. Alat seleksi calon siswa baru yang digunakan adalah para calon siswa (15 tahun keatas) harus mengaransmen lagu yang sesuai dengan kemampuannya, supaya sekolah dapat mengetahui apakah calon siswa tersebut tertarik dengan musik atau tidak, karena siswa yang ingin masuk dan menjadi siswa piano wonderland harus memiliki ketertarikan, kesukaan, dan kecintaan terhadap musik, terutama alat musik piano. Ditujukan untuk anak-anak umur 15 tahun keatas karena dari umur segitu lah terlihat apakah siswa tersebut benar-benar menyukai musik atau tidak, karena jika dilakukan tes musik kepada anak-anak yang dibawah umur 15 tahun, belum terlalu terlihat karena masih dalam pembentukan untuk mencintai musik, dan mengembangkan minat anak-anak untuk mempelajari musik,

Kriteria kelulusan siswa ditentukan oleh pihak piano wonderland itu sendiri, diantaranya adalah siswa harus mengikuti ujian yang diselenggarakan piano wonderland. Kriteria kelulusan siswa piano wonderland adalah Siswa dapat membuat lagu dari jenis musik classic, pop, dan jazz yang harmony, siswa harus dapat untuk mengaransmen lagu dengan irama, tempo, dan melodi, yang harmony, siswa harus dapat mengimprovisasi lagu, siswa harus dapat menghafal 3 lagu classic yang nantinya akan diujikan, siswa mampu memainkan piano dengan notasi not balok dengan lancar, dan dapat menghasilkan suatu komposisi lagu.

Sabtu, 02 Januari 2010

Pertemuan 16 Program Pendidikan Layanan anak cerdas isimewa berbakat istimewa

Pertemuan 16

Program Pendidikan Layanan anak cerdas isimewa berbakat istimewa

Mengenali ciri-ciri anak gifted, diantaranya adalah sebagai berikut; Anak telah mampu membaca sebelum masuk sekolah dan pada umumnya anak-anak gifted lebih pintar dari anak-anak pada umumnya. Perkembangan bahasanya lebih cepat dan baik. Perbendaharaan katanya lebih banyak, suka mencari tahu jawaban dari "bagaimana" dan "mengapa" tentang sesuatu hal, mampu bekerja mandiri sejak kecil dan melakukan pemusatan perhatian dalam jangka panjang, mempunyai minat yang luas, bervariasi dan mendalam,mempunyai energi yang tinggiberhubungan dan berespon baik terhadap orangtua, guru, dan orang dewasa. Suka berteman dengan anak yang berusia di atasnya, suka mempelajari sesuatu yang baru dan mengerjakan tugas-tugas dengan baik dan efisien.

Keberbakatan anak gifted bersifat heterogen, artinya, sama seperti anak normal lainnya, bakat setiap anak gifted tentusaja berbeda satu sama lain. Maka upaya pengenalan dan penangannya juga berbeda. Mengalami perkembangan berbeda (uneven development). Mereka cenderung sangat pesat dalam satu aspek tapi pada saat bersamaan ada aspek lain yang terlambat.

Layanan Pendidikan untuk anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa diantaranya adalah program akselarasi. Program akselarasi adalah Program Pendidikan percepatan belajar yang diberikan kepada anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa. Tujuan dari program akselarasi ini adalah Memberi kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk menyelesaikan program studi lebih cepat, Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektif, Memenuhi Hak Azasi manusia peserta didik yag sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri, Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik, Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik, Menimbang peran serta peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran, dan menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan.

Masalah yang sering terjadi di masyarakat adalah kesalah pahaman tentang persepsi masyarakat tentang pengertian program akselarasi tersebut.
Masyarakat terkadang suka menaruh curiga terhadap program akselerasi seolah menjadi ajang mengeruk dana dari orang tua yang memiliki kelebihan dana pendidikan. Progam akselerasi diperlakukan istimewa oleh sekolah khususnya dalam hal fasilitas dan sarana belajar sehingga menimbulkan kecemburuan dari siswa atau guru lainnya, ini dikarenakan siswa akselerasi dipungut biaya pendidikan lebih dari reguler maka sekolah menganggap bahwa penambahan fasilitas untuk kelas akselerasi menjadi sesuatu yang wajar.

Faktor penyebabnya adalah Sekolah berusaha untuk terus memaksakan supaya program ini selalu ada di setiap tahun ajaran dengan jumlah siswa semaksimal mungkin, menawarkan pilihan kepada siswa atau orang tua untuk mengikuti program akselerasi atau tidak. Padahal program akselerasi bukanlah program pilihan karena program ini harus memenuhi standar yang telah baku dan bersifat menetap, yaitu IQ. Dengan menawarkan pilihan, maka dimungkinkan siswa yang tidak memenuhi standar IQ dapat mengikuti program ini selama memenuhi syarat “administrasi” kepada sekolah, memberikan layanan pembelajaran yang tidak berbeda dengan layanan reguler.

Keseriusan sekolah dalam mengelola akselerasi. Apabila sekolah memandang akselerasi hanya untuk meningkatkan gengsi atau ajang promosi untuk menarik siswa saja, maka setelah PSB (penerimaan Siswa Baru) selesai dan tahun pelajaran dimulai maka sekolah menganggap perhatian terhadap program ini pun selesai dan diperlakukan sama dengan program lainnya.

Program akselarasi di sekolah ini menimbulkan komentar positif dan negatif dari berbagai pandangan setiap orang. Pandangan negatif nya adalah Akselerasi terkesan eksklusif karena anak cerdas istimewa di kelompokkan dalam kelas khusus, proses pembelajaran yang cenderung bersifat homogen dari aspek kemampuannya akan membuat anak sulit bersosialisasi dengan teman sebaya mereka dan akan mengganggu proses perkembangan emosional dan psikologis, Tidak ada “Transfer of Knowledge” dari anak cerdas istimewa kepada teman lainnya sebagai salah satu media dan bentuk sosialisasi di sekolah, dan bisa menimbulkan rasa rendah diri, inferior atau “teralienasi” teman-teman lainnya yang tidak termasuk kategori cerdas istimewa.

Sedangkan pandangan positif dari program akselarasi ini adalah akselerasi telah menjadi program nyata bagi pelayanan anak cerdas istimewa yang selama ini terabaikan, guru sebagai ujung tombak proses pendidikan di sekolah akan lebih fokus dan memiliki peluang untuk secara mandiri dan kreatif mengembangkan metode yang fleksibel disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak pada saat pembelajaran, penanganan siswa cerdas istimewa tidak dapat dilakukan oleh guru yang belum memahami karakteristik, masalah dan metode pembelajaran siswa cerdas istimewa.

Solusi yang dapat menangani permasalahan program akselarasi ini adalah Membenahi pandangan atau paradigma dari sekolah dan masyarakat dalam memandang program akselerasi, sekolah terus membenahi diri dalam meningkatkan sumber daya tenaga pendidik, minimal dalam pemahaman tentang karakteristik anak cerdas istimewa, tidak memperlakukan akselerasi secara berlebihan, kecuali dalam hal metode dan pendalaman materi, perlu adanya pembinaan dan peningkatan Sumber Daya Guru yang berkesinambungan bagi peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam mendampingi siswa akselerasi, Perlunya kerjasama antara semua pihak untuk membenahi kekurangan dalam penyelenggaraan akselerasi, pemerintah melakukan berbagai penelitian dan uji coba untuk program dan metode alternatif lainnya secara komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga masyarakat dapat memilah dan memilih berbagai bentuk layanan bagi siswa cerdas istimewa.

Pertemuan 15 Kepemimpinan Siswa

Pertemuan 15
Kepemimpinan Siswa

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa / LDKS adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas (untuk LDK tingkat sekolah menengah). Pelatihan dasar yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepemimpinan kepada Pengurus OSIS baru yang nantinya akan menjadi pemimpin dari seluruh kesatuan OSIS dari sekolah yang bersangkutan.

LDKS biasanya diberikan dalam 2 bagian yaitu LDK Fisik dan LDK Mental. Pemberian materi dari kedua jenis LDK ini biasanya diberikan di waktu dan tempat yang berbeda. Untuk LDK Mental, yang menjadi pemberi materi bukanlah lagi para Pengurus OSIS lama melainkan Dewan Guru, Pembina OSIS, Kepala Sekolah serta Guru Psikologi dan Konseling dari sekolah yang bersangkutan, atau bisa juga dengan cara menyewa dari suatu Lembaga Psikologi Independen. LDK Fisik biasanya diberikan di sekolah dalam waktu 3-5 Hari penuh, sedangkan LDK Mental biasanya diberikan di luar kota dalam waktu 2-4 hari.

LDK Fisik
Untuk LDK Fisik pada umumnya, materi yang diberikan secara garis besar ialah dalam bentuk PBB / Pelatihan Baris Berbaris. PBB ini meliputi beberapa hal seperti :
Baris Berbaris dasar :

* Hadap Kanan,
* Hadap Kiri,
* Balik Kanan,
* Hadap Serong Kanan,
* Hadap Serong Kiri,
* Jalan Ditempat,
* Langkah Tegap Maju, dan
* Meluruskan Barisan.

•Baris Berbaris Tingkat Menengah :
* Perpaduan antara Langkah Tegap Maju dengan Balik Kanan serta keempat jenis hadap-hadapan,
* Perpaduan antara Jalan Ditempat dengan Balik Kanan serta keempat jenis hadap-hadapan, dan
* Buka - Tutup Barisan.

•Baris Berbaris Tingkat Tinggi :
* Langkah Tegap Maju beregu,
* Haluan Kanan beregu,
* Haluan Kiri beregu,
* Belok Kanan beregu, dan
* Perpaduan antara Langkah Tegap Maju, Balik Kanan, keempat jenis hadap-hadapan, dan Jalan Ditempat.

•Ujian Akhir : Perpaduan Keseluruhan Materi PBB.

Dalam LDK Fisik ini peserta dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi, terlebih selama mengikuti 3-5 hari LDK. Beberapa peraturan yang pada umumnya diterapkan dalam LDK ialah :

•Selama pelaksanaan LDK, peserta harus hadir di tempat LDK tepat waktu,
•Kebersamaan ialah hal yang amat diperhatikan selama pelaksanaan LDK. Jika ada 1 peserta saja yang tidak membawa air minum, saputangan, topi, ataupun atribut-atribut lainnya yang telah ditetapkan, maka seluruh pesertalah yang akan menanggung hukumannya,
•Setiap peserta wajib mematuhi seluruh peraturan dan perintah yang diberikan oleh tim pemberi LDK. Jika tidak, maka kepadanya akan diberikan hukuman, dan

•Kebersamaan juga diterapkan apabila ada salah satu peserta LDK yang melakukan kesalahan
Hukuman dalam LDK Fisik biasanya berupa push-up untuk pria atau scott jump untuk wanita. Jumlahnya tergantung perintah dari pemberi LDK.

LDK Mental
Untuk LDK Mental pada umumnya, materi yang diberikan secara garis besar ialah dalam bentuk Penyuluhan Mental Kepemimpinan. Kegiatan yang biasa dilakukan dalam LDK Mental adalah :
Outbond / Kegiatan Alam, seperti :
•Hiking
•Menyebrangi sungai
•Mendaki bukit
•Menyusuri terasering / pematang sawah

Permainan-permainan yang memiliki nilai kepemimpinan, seperti :
•Memasukkan paku dalam botol dengan mata tertutup. Salah seorang yang lain memberikan aba-aba agar paku tersebut masuk. Dibutuhkan kemampuan untuk menganalisa segala macam kemungkinan dan kemampuan untuk memerintah secara hati-hati dan terpertimbangkan agar bisa mencapai goal dari permainan ini yaitu memasukkan paku dalam botol
•Bisik berantai. Dibutuhkan kemampuan sebagai pendengar sekaligus penyampai pesan yang baik agar dapat menyampaikan pesan yang benar dari awal hingga akhir.
Pemberian materi kepemimpinan yang dibagi dalam beberapa sessi, seperti :
•Sessi Kepemimpinan : Penyuluhan mengenai karakter pemimpin yang benar.
•Sessi Komunikasi : Penyuluhan mengenai cara-cara berkomunikasi yang benar sebagai layaknya seorang pemimpin.
•Sessi Problem Solving / Challange : Penyuluhan mengenai cara-cara seorang pemimpin memecahkan masalah secara efektif dan benar.
•Sessi Dinamika Kelompok : Berupa permainan.


Para Pengurus OSIS SMP yang telah dilantik (ditandai dengan membawa bendera)
Setelah seluruh calon Pengurus OSIS baru mengikuti kedua LDK ini, sesegera mungkin atau paling lambat 2 minggu setelahnya mereka akan dilantik menjadi Pengurus OSIS resmi. Pelantikan ini dilakukan oleh Pengurus OSIS lama dan disahkan oleh Kepala Sekolah. Pelantikan dan Pengesahan ini disaksikan oleh seluruh Dewan Guru dan Siswa/i sekolah yang bersangkutan dan dilaksanakan dalam sebuah upacara besar yaitu Upacara Pelantikan Pengurus OSIS baru Periode Kerja xxxx / xxxx.

Pertemuan 14 Organisasi Siswa dan Mahasiswa

Pertemuan 14
Organisasi siswa dan mahasiswa


Pengertian organisasi adalah Sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan sebagai suatu sistem, karena organisasi terdiri dari beberapa sistem yang saling berhubungan. Jika ada satu sistem yang terganggu, maka sistem lainnya juga akan terganggu. Sebagai contohnya, adalah organisasi sekolah, komponennya terdiri dari siswa, guru, dan fasilitas sekolah. Jika guru tidak masuk sekolah, dikarenakan sakit atau ada hal lain yang menyebabkan guru itu tidak dapat hadir di sekolah, maka siswa akan terganggu, dan itu akan menghambat proses pembelajaran, ketika guru tidak masuk, dan fasilitas sekolah yang seharusnya dapat digunakan pada hari itu menjadi tidak dapat digunakan. Suatu organisasi juga harus dapat terkoordinasi dengan baik. Sebagai contohnya lagi kepala sekolah harus mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dan tugas guru ketika sedang melaksanakan proses mengajar di kelas, sehingga guru dapat melakukan proses pembelajaran dengan lancar. Pengertian siswa adalah peserta didik yang ada di sekolah untuk ditransfer ilmu oleh para pembina (guru).

Pada pembahasan ini saya mempresentasikan tentang hubungan prestasi siswa dengan keaktifan siswa yang mengikuti organisasi. Saya mengambil artikel tentang dampak keaktifan siswa berorganisasi terhadap prestasi siswa. Artikel tersebut adalah artikel penelitian seseorang yang mengadakan penelitian tentang dampak keaktifan siswa terhadap prestasi belajar di SMK negeri 1 Malang.

Di SMK negeri 1 malang ini prestasi siswa yang aktif di organisasi siswa memnunjukkan hal yang positif. Budaya organisasi mereka yang terus dijaga sehingga tetap berjalan dengan baik. Siswa-siswa SMK negeri 1 Malang tetap menghargai pembelajaran ketika mereka sedang berada di kelas, dan mereka tetap berkonsentrasi ketika mereka sedang belajar di kelas, sehingga prestasi belajar mereka juga tetap baik.

Tetapi walaupun prestasi belajar mereka tetap baik, kepala sekolah ataupun guru jadi kurang memberikan motivasi kepada mereka, sehingga mereka merasa tidak diperhatikan. Seharusnya kepala sekolah dan guru tetap memberikan motivasi, sehingga para siswa-siswa akan terus memberikan prestasi terbaik mereka untuk sekolah tersebut.

Wawasan Wiyatamandala

Wawasan wiyatamandala

Wawasan wiyatamandala adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar, dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling bekerja sama dan bantu membantu. Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala

Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah :
1.Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan tehnologi tetap berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.

2.Sekolah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada.

3.Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila di lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman.

Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasra dan Menengah, Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyatamandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut:

•Sekolah merupakan Wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.

•Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
1.meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
2.meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
3.mempertinggi budi pekerti,
4.memperkuat kepribadian,
5.mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

•Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.

•Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.

•Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertientangan antara kita sama kita.

Untuk mengimplementasikan wawasan Wiyatamandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap.
Upaya untuk mewujudkan wawasan Wiyatamandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap.

Siswa Dengan Gangguan Bicara dan Bahasa

Siswa Dengan Gangguan Bicara dan Bahasa

Cobalah ini. Hanya untuk satu hari, atau bahkan satu jam. Berhenti di tengah-tengah setiap kalimat. Namun biarkan mulut Anda terbuka dan membuatnya jelas Anda mencoba berbicara tapi tidak bisa. Kemudian melihat bagaimana orang lain melihat Anda. Seperti kamu punya dua kepala. Sekarang pikirkan hidup Anda seperti itu. "
-Ronnie Kargill.

1. Kesalahpahaman Tentang Gangguan Bicara dan Bahasa
Gagap mempengaruhi semua umur dan kedua jenis kelamin sama.
Gagap lebih mempengaruhi anak laki-laki daripada anak perempuan dan lebih banyak anak daripada orang dewasa. Orang dewasa itu rasio biasanya dianggap berasal dari kenyataan bahwa, dengan masa dewasa, banyak orang dengan gagap telah dibantu oleh ahli bicara dan bahasa.

2. Gangguan bicara dan bahasa tidak berhubungan dengan kecerdasan
Data prevalensi menunjukkan bahwa walaupun dapat terjadi di antara individu yang sangat cerdas, mereka lebih sering ditemukan di antara orang-orang dengan kemampuan intelektual yang lebih rendah.

3. Gangguan artikulasi, pada anak-anak yang sangat muda khususnya, tidak serius, dan koreksi jarang sepadan dengan usaha atau risiko trauma.
Meskipun banyak anak-anak kecil yang unik pola bicara, gangguan artikulasi tidak boleh dianggap sebagai tidak signifikan. "Dia akan tumbuh dari itu." Sering merupakan pengganti tidak sesuai untuk tindakan perbaikan.

4. Jika seorang individu memiliki bicara atau gangguan mengukur, ia juga memiliki kemampuan belajar .
Sambungan tidak mutlak, meskipun kesulitan dengan bahasa mempengaruhi kedua bagian. Gangguan bicara dan bahasa juga tumpang tindih dengan bagian lain kebutuhan khusus, seperti ketulian.

5. Gangguan bicara dan bahasa adalah hal yang sama
Kebanyakan orang dengan gangguan bahasa, terutama anak-anak, juga memiliki masalah artikulasi. Tetapi sangat umum bagi seseorang untuk berbicara (yakni, articular) dengan jelas tanpa masuk akal.

*Bicara dan gangguan bahasa secara tradisional menjadi tanggung jawab spesialis dalam bidang bicara dan bahasa, dan umumnya di Ontario, ini tetap menjadi kasus. Sebagian karena terapi bicara dan bahasa dan perbaikan yang kokoh didirikan di sekolah-sekolah pendidikan khusus baik sebelum menjadi lebih atau kurang universal, wilayah khusus ini dukungan kecenderungan menjadi sedikit dari unit terpisah di kebanyakan yuridiksi, meskipun, secara administratif, adalah sering dikelompokkan dengan pendidikan khusus atau dengan pelayanan pendidikan. Bicara dan bahasa spesialis bekerja sama dengan pendidik khusus dan guru kelas reguler, tetapi karena tanggung jawab utama sebagian besar terletak di luar ranah pendidikan khusus, paling tidak dalam praktiknya, apa yang berikut ini hanya singkat atas pandangan ditawarkan untuk tujuan informasi.

Mendifinisikan gangguan bicara dan bahasa
Perkembangan bicara dan bahasa adalah proses yang kompleks. Bagaimana anak-anak mendapatkan keduanya, dapat memiliki efek dramatis pada kemampuan mereka untuk memahami dan berfungsi baik di dunia sosial dan akademis. Komunikasi, atau perubahan ide, dapat mengambil banyak bentuk, sebuah kata, ekspresi, gerakan tubuh. Kemampuan untuk menceritakan sebuah lelucon, bercakap-cakap dengan teman sebaya dan figur otoritas, atau jagoan-per setelah lampu mati, semuanya adalah bagian penting dari kommunicasi. Juga tidak semua berasal dari pita suara. Bahasa sering diucapkan, tetapi juga memberi isyarat dan tentu ditingkatkan dengan nada, gerakan wajah, dan posisi tubuh dan gerakan.

Ini penting untuk membedakan antara gangguan bicara dan bahasa. Di bidang komunikasi, gangguan bahasa dicirikan dengan gangguan suara, artikulasi suara, atau kelancaran. Gangguan bahasa mencakup baik reseptif dan bahasa ekspresif dan menginvestasikan dalam kemampuan siswa dalam menggunakan dan memahami tata bahasa.


Jenis-jenis gangguan bicara
Gangguan bicara, sementara lebih sering terjadi pada jenis populasi tertentu, tidak eksklusif kepada populasi orang dan dapat ditemukan di berbagai keragaman siswa. Dugaan dan pengobatan dari kelainan pada umumnya dilakukan oleh professional di lapangan, khususnya, ahli patologi bicara dan bahasa, walaupun sering dapat seorang guru atau asisten pendidikan yang pertama kali melakukan bahwa ada sesuatu yang mungkin tidak beres.

Ada berbagai terminologi di bagian ini yang perlu kekhususan, sehingga berbeda sering merujuk pada istilah yang sama atau sangat mirip jenis kondisi.
Berikut ini disajikan disini, karena keakraban dan frekuensi mereka dalam lapangan.
Gangguan artikulasi: Atypical produksi bunyi ujaran dalam suatu bahasa; misalnya, kelinci - rabbit.
Suara gangguan: produksi Atypical kualitas vokal, pitch (tinggi / rendah), kenyaringan dan Resonance; misalnya, yang keras atau berbisik kualitas vokal.
Gangguan kefasihan (gagap): aliran abnormal bicara ditandai oleh laju kerusakan dan irama; misalnya, pengulangan suku kata tertentu dari sebuah kata.

Jenis Gangguan Bahasa
Seperti gangguan bicara, gangguan bahasa yang ditemukan di spektrum yang luas dari populasi. Siswa dengan gangguan bahasa dapat berisiko dalam pengembangan keaksaraan. Pada tahap awal masa bayi, anak-anak mulai memperoleh keterampilan bahasa. Bayi kecil menanggapi suara dengan memutar kepala mereka dan tersenyum. Pada dua sampai tiga bulan, mereka mulai bicara, dan pada usia empat tahun memiliki sekitar 1.000 sampai 1.500 kata. Pada saat seorang anak mulai kelas satu, bagian-bagian yang lebih kompleks bahasa, seperti penggunaan kata kerja tidak teratur, sedang dikuasai.


Tidak semua anak mencapai kemampuan ini karena berbagai alasan. Mereka mungkin mengalami kesulitan pendengaran, beberapa tidak memiliki kemampuan mental yang lainnya tidak cukup terpapar bahasa.

Artikulasi Harapan
Anak-anak biasanya belajar sangat awal untuk mengekspresikan suara dalam pidato dalam hidupnya. Pada usia 8 tahun, kebanyakan anak-anak yang ada dalam repertoar mereka semua suara yang akan mereka gunakan untuk orang dewasa. Perolehan suara dalam pidato ini mengikuti pola yang sama untuk sebagian besar anak-anak
Dalam distribusi populasi normal, 90% dari semua anak akan menguasai suara-suara ini:
Pada akhir usia 3 - m /, n /, ng /, p /, h /, ay
Pada akhir usia 3 ~ '12 - y.
Bythe akhir usia 4 - b /, d /, g /, k /, r.
Pada akhir umur 41 / ~ - s /, sh /, ch.
Pada akhir usia 6 - t /, U, v /, th (seperti pada saat itu).
Pada akhir usia 7 - z /, zh
(seperti yakin) /, j /, th (seperti dalam tiga)

Bermain dengan kata-kata untuk membantu anak
•Gunakan sajak konyol
•Berbicara di suara yang berbeda (“saya akan marah dan saya akan lengah dan saya akan meledakkan rumah anda”)
•Jangan takut untuk mencoba mengucapkan kalimat yang sulit
•Membaca cerita
•Bermain permainan kata

Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan dengan bahasa ekspresif, seperti dalam penggunaan kalimat yang salah: "Aku pergi ke toko kemarin." Anak-anak lain mungkin mengalami kesulitan dengan bahasa . Satu set arah seperti, "Dapatkan jaket merah dari lemari dan pastikan untuk mengenakan syal dan sarung tangan Anda"; mungkin ada banyak kesulitan. (dalam situasi yang terakhir tidaklah sulit untuk memahami mengapa intensif komplikasi di dalam lingkungan sekolah di mana pengajaran semacam ini berlimpah. “diskusikan dampak dari masyarakat perkotaan dengan pertanian sebagai akar penyebab untuk revolusi”)
Bahasa terdiri dari berbagai komponen, termasuk morfologi, fonologi, fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Komponen ini, ketika rusak atau tidak dikembangkan dengan cara apapun, mengakibatkan gangguan bahasa. Berikut ini adalah beberapa contoh sederhana.

Morfologi: memahami dan menggunakan bagian-bagian kata-kata yang memiliki makna. (Anjing menggonggong ketika mobil berlalu.)

Fonologi: menggabungkan bunyi untuk membentuk kata-kata dan memanipulasi urutan suara untuk membentuk bicara.

Syntax: aturan-aturan yang mengatur kombinasi dari kata-kata untuk membentuk kalimat yang koheren. (Apa yang dia lakukan?)

Semantik: menggabungkan kata dan kalimat untuk menyampaikan makna. Ini mungkin termasuk kesulitan dengan kata-kata yang menyatakan konsep-konsep yang berhubungan dengan ruang dan waktu, sebab dan akibat, sinonim, dan secara umum, istilah abstrak. (Aku akan pergi ke kelelawar untuk Anda - di referensi untuk membela seseorang.)

Pragmatik: menggunakan bahasa sosial: untuk menyapa orang lain, untuk meminta atau informasi, untuk protes, berpura-pura, dan menanggapi. (Seorang anak dengan gangguan bahasa yang pragmatis mungkin alam sosial normal.)


Gangguan Pemrosesan Auditori Pusat
Beberapa siswa tampaknya tidak akan mendengarkan, meskipun pendengaran mereka bisa saja utuh. Lebih dan lebih profesional di bidang bahasa ucapan dan percaya ini adalah karena pusat pemrosesan pendengaran '(CAP) kelainan: untuk mengakui sebagai bermakna, akustik sinyal yang dikirim ke area auditori otak. Biasanya, orang-orang umumnya menggunakan kedua telinganya untuk memadukan informasi dan untuk "menghilangkan" gangguan pendengaran (perhatian selektif). Orang-orang yang menunjukkan kesulitan CAP mungkin kehilangan kedua pesan, campuran mereka, atau tidak dapat mengintegrasikan informasi yang masuk melalui kedua telinga.
Menurut spesialis dalam gangguan bicara dan bahasa, siswa dengan gangguan CAP umumnya menunjukkan jenis perilaku berikut. (Namun, perlu dicatat bahwa perilaku juga dapat dikaitkan dengan banyak siswa yang memiliki kesulitan hal lain. Hal ini mungkin alasan mengapa pengertian pusat pengolahan gangguan pendengaran belum sepenuhnya diterima di daerah yang luas pendidikan khusus.)
•Tidak konsisten terhadap ucapan lisan
•Tanggapan yang lebih baik bicara lisan dengan tenang dari pada di lingkungan yang bising
•Menanggapi bicara di lingkungan yang mendistorsi bicara, seperti olahraga
•Tanggapan yang lebih baik bicara ketika pembicara dekat
•Sering memeriksa komunikasi seperti “apa?” atau “huh?”

Membantu siswa yang memiliki kesulitan proses informasi auditori
•Mengurangi gangguan
•Sadar akan gaya penyampaian. Menurunkan kecepatan bicara anda; menggunakan pengulangan, penjelasan sederhana, dan perbincangan yang pendek
•Gunakan dukungan visual untuk melengkapi dalam pembentukan
•Memverifikasi bahwa mereka telah (dan sedang) memahami



Untuk diskusi : kasus Brent
Brent, di TK senior, adalah sulung dari lima bersaudara. Pada dua bulan pertama sekolah, satu-satunya bentuk komunikasi adalah sedikit mengangguk-angguk seperti tidak mau berbicara. Di kelas, Brent tidak mengikuti rutinitas, tidak bersosialisasi dengan anak-anak yang lebih tua, dan menolak untuk memenuhi permintaan langsung dari guru. Meskipun akhirnya tidak mulai berbicara, dengan ucapan-ucapan itu bergumam dan tampaknya seakan-akan dirancang untuk menimbulkan kesulitan atau mengejek guru.

Setelah TK, Brent berperilaku mandiri di kelas dengan penekanan pada perilaku modifikasi. Dia mengganggu dan memprotes perilaku diam dalam penerimaan yang rendah pada pengaturan baru. Guru menyarankan kepada sekolah dalam tim yang memiliki penilaian oleh dewan bicara dan bahasa. Yang utama menindak lanjuti saran ini dan mendapat izin dari orang tua untuk melakukannya.Test Hasil penelitian menunjukkan bahwa, baik dalam bahasa ekspresif dan reseptif, Brent sedang pada tingkat usia dua dan setengah tahun, hasil yang memiliki implikasi yang mendalam bagi anak.

Sebuah IPRC ini akan diadakan minggu depan untuk membahas situasi. guru pendidikan maupun asisten di kelas yang mempunyai pelatihan di bidang bicara dan bahasa. Meskipun, mereka bersedia untuk melakukan program apapun untuk membantu Brent, sepanjang mereka diberi nasihat profesional dan supervisi. Dewan sekolah memiliki satu penuh waktu berbicara dan bahasa sesuai jadwal.Ia sangat sibuk, sekolah dua kali seminggu di mana dia bekerja dengan dua anak dalam satu kelas reguler. Jika ditempatkan di sini, ia akan meliputi dalam dua kali sesi mingguan.

Kelas satu, meskipun sangat sibuk dan agak berisik pengaturannya, dalam gaya pod-kamar dengan tiga kelas lainnya. Yang utama merasa bahwa karena intensitas kebutuhan bahasa Brent, hal ini mungkin tidak sama baiknya dengan pengaturan sebagai perilaku kelas, di mana hal-hal yang jauh lebih tenang dan lebih utama dapat dikontrol. Yang utama sekarang adalah mencari pendapat dari guru lain.

Memperoleh Bantuan
Banyak, jika tidak semua, dewan sekolah di provinsi bicara dan bahasa mempekerjakan seseorang untuk dukungan dan keahlian untuk guru-guru yang mungkin mencurigai bahwa seorang mahasiswa yang membutuhkan bantuan. Apa yang bervariasi dari papan ke papan adalah ketersediaan spesialis ini untuk memberikan intervensi langsung secara terus-menerus. Seringkali, ada terlalu banyak siswa yang memerlukan dukungan. Mengingat bahwa ini adalah kasus, pendidikan khusus guru atau guru kelas, dengan spesifik dari bicara dan bahasa patolog, dapat didaftarkan untuk bekerja secara langsung dengan siswa untuk meningkatkan kemampuan bahasa. Intervensi mungkin melibatkan bekerja pada suara tertentu, seperti `r ', atau bermain permainan kata yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan berbahasa ekspresif, dan lain kegiatan yang relatif mudah.
Dimana bantuan yang lebih luas diperlukan tetapi tidak tersedia di tingkat dewan sekolah, seorang ahli patologi bicara dan bahasa dapat merujuk kasus ke layanan dukungan pemerintah di luar yuridiksi dewan. Beberapa orang tua juga dapat memilih untuk mendapatkan dukungan secara pribadi.

Petunjuk Bicara atau Gangguan Bahasa
1. Apakah mahasiswa mengikuti petunjuk sederhana?
2. Apakah siswa memahami makna kata-kata yang orang lain mengerti?
3. Apakah ia atau dia punya kosakata terbatas dikupas dengan usia teman- temannya?
4. Apakah ia mengerti lagi, lebih komplek kalimat?
5. Apakah siswa mengikuti aturan-aturan umum tata bahasa?
6. Apakah mahasiswa sering mengalami kesulitan untuk menemukan kata yang tepat untuk mengekspresikan dirinya sendiri?

Saran Umum Untuk Guru
•Ulangi komentar siswa dengan tata bahasa yang benar dan dengan cara yang benar
•Struktur lingkungan untuk memungkinkan peningkatan peluang untuk interaksi
•Periksa pemahaman dengan meminta anak untuk mengulangi apa yang telah dikatakan
•Pada awalnya sebelum berbicara, dapatkan perhatian siswa (kontak mata, tekan di bahu)
•Jangan berpaling ketika kamu sedang berbicara
•Berbicaralah dengan suara yang jelas
•Waspadalah terhadap tingkat bahasa siswa dengan siapa kamu bekerja
•Parafrasekan ide-ide anda sendiri setelah berbicara untuk memastikan pemahaman pada berbagai tingkatan

Tanggung jawab Guru
Sebagaimana ditunjukkan sebelumnya, peran guru biasanya diatur oleh seorang spesialis dalam berbicara dan bahasa dan khusus untuk kebutuhan anak. Kasus yang lebih parah, semakin besar kemungkinan guru akan menjadi bagian dari sebuah tim dan akan memenuhi tanggung jawab untuk bagian dari program yang dikembangkan oleh orang lain. Namun, karena tidak ada dalam praktek adalah seperti yang muncul dalam teori, itu akan tetap membungkuk di atas kelas reguler dan guru pendidikan keuangan untuk menyediakan kepemimpinan dalam beberapa cara. Ini akan mencakup diperpanjang menyediakan banyak kesempatan bagi siswa untuk berbicara, membuat ruang kelas tempat yang menyenangkan baginya untuk bekerja pada bicara dan bahasa, dan pemodelan yang tepat terhadap siswa abnormal, sulit untuk memahami bahasa untuk siswa teman usia sebaya mengikuti.

Singkatnya, peran guru dengan gangguan bicara dan bahasa serupa dengan semua siswa: untuk menjadi guru profesional dan penuh kasih sayang yang mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan seluruh individu. Perbedaan yang utama dalam bicara dan bahasa daerah terletak pada tradisi yang cukup bantuan yang biasanya disediakan oleh para ahli.



Saran suara untuk guru
•Tentukan sinyal untuk diam di dalam kelas.
•Cobalah untuk alamat mahasiswa ketika tidak ada yang lain berbicara dan siswa penuh perhatian.
•Pergilah kepada orang yang Anda ingin berbicara dengan bukannya berteriak seberang ruangan.
•Dorong periode tenang selama siang hari ketika tidak ada bicara adalah diperbolehkan (diberikan waktu membaca).
•Di gym atau di tempat bermain, menggunakan cara non-vokal (misalnya, peluit) untuk mendapatkan perhatian.
•Cobalah untuk melembabkan lingkungan. Sebuah pintu yang tertutup dan tumbuh-tumbuhan dapat membantu.
•Tirai, dan karpet meredam kebisingan.
•Air tetap berguna.
•Untuk keterangan lebih Investigasi

pertemuan 13 pengembangan kesiswaan dan ekstrakurikuler

Pertemuan 13
Pengembangan kesiswaan dan ekstrakulikuler

Kegiatan pembinaan siswa dibagi 2 yaitu Ekstra Kurikuler dan kokurikuler ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Kokirikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program, berupa penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan kegiatan intrakurikuler.

Menurut Permen No. 39 pada Bab 1 pasal 1 dinyatakan bahwa : Tujuan pembinaan kesiswaan adalah untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas, memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan, sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan, mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat, menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati masyarakat madani (civil society).

Pengembangan ekstrakurikuler memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut; fungsi Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. Fungsi sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Fungsi rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. Sebagai Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Prinsip kegiatan ekstra kurikuler diantaranya adalah sebagai berikut; prinsip Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing. Prinsip pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik. Prinsip keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh. Prinsip menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik. Prinsip etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil. Prinsip kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

Sedangkan jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebagai berikut;
a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni

Format kegiatan ekstrakulikuler yaitu
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik antarkelas/antarsekolah/madraasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

pertemuan 12 Kecerdasan Emosional

Pertemuan 12
Kecerdasan Emosional
Emosi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang negatif, sehingga muncul ungkapan tentang orang-orang yang emosional. Orang-orang yang emosional selalu dikaitkan dengan anggapan negatif, jika terlihat ada orang yang suka marah atau situasi perasaan cepat sekali berubah. Dalam pandangan atau pola pikir yang konvensional emosi seringkali dianggap sebagai penghambat dalam kehidupan sehari-hari.
Emosi menggambarkan perilaku, respon psikologis, mengatur perasaan yang timbul karena adanya keinginan atau stimulus yang tidak terduga. Emosi muncul sebagai tanggapan individu atas suatu kejadian atau aspek dari kejadian dalam lingkungan. Emosi juga seringkali memotivasi tindakan-tindakan yang akan kita lakukan.
Kecerdasan emosional lebih berpengaruh terhadap keberhasilan dan kesuksesan hidup seseorang. Kecerdasan intelektual yang diukur dengan IQ menyumbangkan kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kesuksesan hidup seseorang, sedangkan 80% lainnya disumbangkan oleh kecerdasan lain seperti kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional dapat dirubah, sedangkan IQ tidak bisa banyak diubah. Kecerdasan emosional adalah kemampuan atau keterampilan dalam mengendalikan diri, memiliki semangat dan ketekunan yang tinggi.
Dimensi kecerdasan emosional adalah sebagai berikut kecakapan pribadi terkait dengan kemampuan mengelola diri sendiri yang mencakup kesadaran diri, sedangkan kecakapan sosial terkait dengan kemampuan dalam melakukan hubungan dengan orang lain (empati). Kesadaran diri adalah mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber daya, dan intuisi. Kesadaran emosi terkait dengan mengenali emosi diri sendiri dan efeknya. Penilaian diri secara teliti adalah mengetahui kekuatan yang dimiliki diri sendiri dan mengetahui keterbatasan diri sendiri. Percaya diri adalah keyakinan tentang harga diri dan kemampuan yang dimiliki di dalam diri sendiri.
Pengaturan diri adalah mengelola kondisi, kata hati, dan sumberdaya diri. Pengaturan diri terkait dengan pengendalian diri, sifat dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi. Pengendalian diri terkait dengan mengendalikan diri di keadaan dan situasi apapun. Motivasi diri adalah kecenderungan emosi mengantar atau memudahkan peraihan sasaran. Dengan kita memiliki motivasi diri, kita akan terus bersemangat melakukan hal-hal yang terbaik yang kita miliki dalam diri kita. Dengan motivasi diri kita dapat mengatasi keragaman untuk menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang. Dengan motivasi diri yang kita punya, kita juga dapat mengembangkan orang lain, mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang dan mengembangkan potensinya itu. Dengan motivasi diri yang kita miliki juga kita dapat memahami orang, dan lebih berempati kepada orang yaitu kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain.
Keterampilan sosial adalah kepandaian dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain. keterampilan sosial terkait dengan pengaruh, komunikasi, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain, katalisator perubahan memulai dan mengelola perubahan, manajemen konflik yaitu negosiasi dan mengelola perubahan, pengikat jaringan, kolaborasi dan kooperasi, dan kemampuan tim.

pertemuan 11Konsep Dasar Kreatifitas

Pertemuan 11
Konsep Dasar Kreatifitas
Konsep dasar kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang tidak dapat diciptakan atau dibuat orang lain pada umumnyaatau berkreasi. Konsep dasar kreatifitas juga dapat diartikan sebagai proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, baik gagasan maupun objek dalam suatu bentuk atau susunan baru (hurlock). Keterampilan untuk menemukan sesuatu yang baru, memandang subjek dari perspektif yang baru, dan membentuk kombinasi yang baru dari dua atau lebih konsep (evan).
Pola dasar berprikir kreatif adalah imajinasi, kita harus memiliki daya imajinasi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dikaryakan. Jika kita ingin berpikir kreatif, kita juga harus memiliki data-data. Setiap selesai melakukan sesuatu kita harus mengevaluasi sehingga nantinya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangan yang sudah kita buat. Aksi.
Ciri-ciri individu kreatif adalah sebagai berikut bebas dalam berpikir, tidak terbatas apa yang kita pikirkan, dan tidak terpaku pada satu hal saja. penuh daya imajinasi dalam berpikir, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru yang tidak dapat dihasilkan oleh orang pada umumnya. Ciri individu yang kreatif adalah selalu ingin tahu hal-hal baru dan selalu menambah ilmu pengetahuannya untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru. Individu yang kreatif adalah individu yang menyukai pengalaman baru yang sebelumnya belum mereka coba. Individu yang kreatif penuh dengan inisiatif. Individu kreatif juga bebas dalam berpendapat dan tidak takut untuk berpendapat. Individu yang kreatif juga mempunyai minat yang luas dan tidak terbatas karena didukung oleh sifat keingintahuannya yang besar dan rasa penasarannya yang yang kuat maka individu yang kreatif memiliki minat yang luas dan tidak terbatas. Percaya diri yang tinggi. Tidak mudah menerima sesuatu dan terus memperbaiki sesuatu yang dirasa belum maksimal. Berani mengambil resiko apapun terhadap sesuatu yang diambil dan diputuskan. Ulet, dan tidak mudah bosan terhadap sesuatu hal yang sedang dikerjakan.
Penyebab rendahnya kreatifitas adalah karena terlalu menekankan pada cara berpikir konvergen (menganggap hanya ada satu jawaban saja). kurangnya wawasan sehingga menyebabkan cara berpikir lentur. Yang melemahkan daya kreatifitas adalah takut mengubah kebiasaan yang sudah dilakukan pada umumnya. Takut berbuat salah dan ditertawakan sehingga sebelum memulai, sudah pesimis terlebih dahulu, dan tidak memiliki rasa humor yang tinggi. Kreatifitas dipengaruhi oleh lingkungan, keyakinan dan intelektual. Jika kita merasa diri tidak kreatif, bisa mengakibatkan seseorang benar-benar tidak kreatif. Padahal setiap orang bisa kreatif asalkan tahu kuncinya. Kreatifitas yang kita hasilkan harus mengenai kecerdasan yang kita punya (multiple intelligences) seperti; fisik, linguistik, matematis/logis, visual/spatial, musikal, naturalis, interpersonal (penceramah, pengajar), intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri).
Cara untuk meningkatkan kreativitas adalah seperti mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikiran kita, jadilah penjelajah pikiran, terbuka dengan gagasan terus menerus, kembangkan gagasan sebanyak-banyaknya, kembangkan cara baru untuk melakukan sesuatu dari kawasan atau tempat kenyamanan, gunakan imajinasi kita, dan isilah sumber inspirasi.
Ada sepuluh cara untuk menjadi kreatif, yaitu yakinlah anda bisa kreatif, yakinkan diri kita bahwa kita bisa kreatif dan bisa menghasilkan sesuatu dari pikiran kita yang kreatif. Ekspresikan kreatifitas dalam pekerjaan dan kehidupan. Munculkan jiwa kekanak-kanakan kita. Hilangkan pikiran logis, berpikir lentur dan santai. Lakukan sesuatu yang tidak biasa kita lakukan, lakukan hal-hal baru yang menantang. Isi ulang pikiran kita. Sering-seringlah dan rajinlah membaca buku dan lihatlah dunia luar. Milikilah kegiatan rutin jika pikiran sedang buntu. Tuliskan semua ide yang muncul, dan percayalah bahwa kita bisa melakukannya. Jadilah individu yang kreatif, analisis, kritis, cepat dalam mengambil keputusan, dan bisa memecahkan masalah. Jadilah individu yang selalu ingin tahu, individu yang belajar terus tanpa adanya rasa bosan, bersikap positif, disiplin, dan berpikir rasional.

pertemuan 10 Pembinaan Disiplin Siswa

Pertemuan 10
Pembinaan Disiplin Siswa
Disiplin siswa adalah kepatuhan dan ketaatan terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Pendisiplinan sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk dapat berprilaku sesuai dengan norma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Aturan sekolah adalah aturan terhadap standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial dan etika belajar atau kerja (belajar harus dilakukan dengan jujur).
Tujuan disiplin sekolah adalah untuk mendorong dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baik serta lingkungannya. Disiplin preventif adalah upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berprilaku.
Penyebab prilaku tidak disiplin biasanya dari guru yang tidak bersikap disiplin kepada siswa-siswanya atau bahkan terkadang para guru bersikap santai terhadap aturan yang sebenarnya sudah ditetapkan dan dibuat oleh sekolah. Kondisi sekolah yang kurang menyenangkan dan kurang teratur membuat para siswa tidak disiplin. Kurikulum yang dimiliki sekolah terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, dan terlalu dipaksakan yang sebenarnya tidak cocok dengan siswa di sekolah tersebut.
Upaya guru untuk menumbuhkan perilaku disiplin adalah seperti membantu para siswa mengembangkan pola prilaku untuk dirinya, para guru membantu setiap siswa untuk mengembangkan pola prilaku yang dimiliki masing-masing siswa. Membantu siswa untuk lebih meningkatkan standar prilakunya, dan mengubah prilaku yang jelek menjadi prilaku yang baik sehingga para siswa memiliki prilaku disiplin dan tidak malas-malasan. Melaksanakan pelaksanaan aturan sebagai alat disiplin; baik aturan-aturan khusus dan umum.
Pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran adalah untuk rasa hormat terhadap otoritas/kewenangan, menghormati peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan dibuat oleh sekolah. Upaya untuk menanamkan kerja sama antara murid, guru, dan keberhasilan pembelajaran di sekolah atau pun di kelas. Kebutuhan untuk berorganisasi. Rasa hormat terhadap orang lain. Keinginan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan. Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin.
Strategi-strategi umum untuk merancang disiplin menurut Reismon dan Payne adalah sebagai berikut; menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berprilaku disiplin, keterampilan berkomunikasi, konsekuensi-konsekuensi logis dan alami, klarifikasi nilai, analisis transaksional, terapi realitas, disiplin yang terintegrasi, modifikasi perilaku, tantangan bagi disiplin.
Peraturan-peraturan sekolah seperti peraturan otoritarian yaitu peraturan dibuat sangat ketat dan sangat rinci, peraturan dibuat seketat mungkin agar disiplin siswa dapat diwujudkan dan tidak ada lagi siswa yang tidak mematuhi peraturan yang sudah dibuat tersebut, peraturan yang bersifat otoriter tidak akan bisa jika tidak dipatuhi oleh para siswa karena peraturan yang otoriter biasanya bersifat memaksa, dan jika tidak dipatuhi akan ada sanksi-sanksi yang harus diterima. Siswa harus patuh dan taat terhadap peraturan yang dibuat oleh sekolah dan tidak bisa melawan selain mematuhi peraturan tersebut. peraturan demokratis yaitu peraturan yang terdapat penjelasan, diskusi dan penalaran, dan membantu anak memahami mengapa harus mematuhi peraturan yang sudah dibuat dan menaati peraturan-peraturan tersebut. Tekhnik peraturan demokratis ini menekankan pada aspek edukatif, dan aspek hukuman. Sanksi-sanksi atau hukuman pada peraturan demokratis ini dapat diberikan yang menolak atau melanggar tata tertib. Hukuman dimaksudkan sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan mendidik para siswa agar lebih disiplin. Dengan kita melaksanakan perilaku disiplin akan membuat diri kita menjadi mandiri dan menjadi orang yang penuh dengan tanggung jawab. Peraturan permisif yaitu siswa dibiarkan bertindak menurut keinginannya, dan jika melanggar norma tidak diberi hukuman.

pertemuan 9 Quantum Learning

Quantum Learning
Quantum learning merupakan suatu pembelajaran, yang membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. Kerangka pemikikiran Quantum learning seperti; sikap positif, yaitu kita harus selalu berfikir positif ketika kita sedang melakukan proses pembelajaran, kita harus yakin bahwa apa yang sedang kita pelajari, kita pasti bisa. Sebaliknya jika kita selalu berfikir negatif dan meyakini bahwa kita tidak mampu, maka tanpa sadar kita akan terus berpikir bahwa kita tidak bisa dan tidak mampu memahami apa yang sedang kita pelajari. Dengan bersikap positif itu juga akan membantu kekuatan pikiran kita, karena otak kita tidak terbatas, ketika kita sedang memasukkan ilmu-ilmu baru ke dalam otak kita. Gunakanlah otak kita sebaik mungkin. Motivasi juga merupakan salah satu kerangka pemikiran dari quantum learning, dengan motivasi yang diberikan setiap orang kepada kita, kita akan selalu terus bersemangat dalam belajar. Cara belajar yang menyenangkan, akan membantu kita dengan mudah memahami pelajaran yang sedang kita pelajari. Lingkungan belajar yang nyaman juga akan membantu kita merasa nyaman dan bersemangat belajar. Membaca cepat, dan catatan juga merupakan kerangka pemikiran quantum learning.
Pada dasarnya belajar haruslah menyenangkan, karena apabila semua aspek pendukung peserta didik telah terpenuhi dan sampai kepada titik aman dan nyaman untuk bergerak dan berubah maka segala proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pendidikan.
Jadikanlah belajar menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan, jangan jadikan kegiatan belajar menjadi kegiatan yang menyeramkan atau membosankan. Belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan. Sejak kita kecil, belajar merupakan kegiatan yang menyenangkan; seperti ketika kita berumur satu tahun, kita sudah mulai belajar berjalan ditemani dengan kedua orangtua, usia dua tahun kita belajar berkomunikasi dengan orang disekitar kita, ketika kita berumur lima tahun kita sudah mengetahui hampir 90% kata-kata, usia enam tahun kita belajar membaca, dan itu semua merupakan kegiatan belajar yang sangat menyenangkan. Tetapi, pada usia tujuh tahun keatas kita menganggap bahwa belajar menjadi kegiatan yang sangat menyeramkan, tidak menyenangkan ketika semasa kecil dulu. Bahkan dalam sehari, kita lebih sering menerima komentar negatif dibandingkan komentar positif. Jenis-jenis kecerdasan seperti sastra- linguistik dan logika-matematika dan masih banyak lagi jenis-jenis kecerdasan lainnya.
Otak tumbuh karena adanya stimulus. Dengan memberikan banyak stimulus untuk otak, otak akan semakin bertumbuh. Fungsi sensor motorik adalah stimulus berupa kontak dengan lingkungan, fungsi emosional-kognitif adalah stimulus berupa bermain, meniri, dongeng, dan fungsi kecerdasan lebih tinggi adalah pembelajaran.
Belajar aktif adalah belajar dari hal apa saja, dimana saja, dan dari situasi apa saja. dengan kita belajar secara aktif kita memanfaatkan apa yang kita pelajari untuk keuntungan kita sendiri. Jika kita belajar secara pasif kita tidak melihat kesempatan belajar dimanapun dan dari situasi apapun. Dengan belajar ilmu pengetahuan yang kita miliki menjadi sangat luas, dan pikiran kita juga akan terbuka, akan dunia yang sangat besar ini, dengan belajar kita akan memiliki kemampuan, baik kemampuan yang berupa intelegensi ataupun skill, dan itu akan menjadi kekuatan pribadi kita,
Setelah kita belajar dengan keras atau pun ketika kita sudah berhasil mengerjakan tugas yang membutuhkan pikiran dan usaha yang keras, tidak ada salahnya jika kita merayakan keberhasilan dari selesainya tugas kita. Dengan kita mengapresiasi diri kira dengan perayaan tersebut, akan memberikan kepercayaan diri, kesempurnaan, keberhasilan, dan motivasi untuk langkah kita berikutnya.
Lingkungan belajar yang nyaman akan memberikan kita kesempurnaan dalam belajar, maka dari itulah kita harus menata lingkungan dan suasana belajar kita senyaman mungkin dari perabotan yang kita gunakan, pencahayaan; lampu jangan terlalu terang dan gelap, tidak ada salahnya kita belajar dengan diiringi musik classic, karena dengan musik akan membuat perasaan kita tenang dan nyaman belajar. Dengan musik denyut nadi dan tekanan darah akan turun, dan otot-otot pun menjadi rileks. alat bantu visual, penempatan, temperatur ruangan yang diatur senyaman mungkin, dan suasana hati kita. Cara belajar kita adalah gabungan dari cara menyerap informasi, cara mengatur informasi, dan cara mengolah informasi. Modalitas belajar seperti dengan cara visual (melihat), dengan cara auditorial (mendengarkan), dan dengan cara kinestetik (gerakan). Tidak ada salahnya juga kita membuat peta pikiran, karena dengan menggunakan peta pikiran manfaat yang kita dapatkan sangat banyak seperti dengan peta pikiran belajar menjadi lebih fleksibel, memusatkan perhatian, meningkatkan perhatian, meningkatkan pemahaman, dan lebih menyenangkan.