Sabtu, 02 Januari 2010

pertemuan 10 Pembinaan Disiplin Siswa

Pertemuan 10
Pembinaan Disiplin Siswa
Disiplin siswa adalah kepatuhan dan ketaatan terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Pendisiplinan sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk dapat berprilaku sesuai dengan norma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Aturan sekolah adalah aturan terhadap standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial dan etika belajar atau kerja (belajar harus dilakukan dengan jujur).
Tujuan disiplin sekolah adalah untuk mendorong dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baik serta lingkungannya. Disiplin preventif adalah upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berprilaku.
Penyebab prilaku tidak disiplin biasanya dari guru yang tidak bersikap disiplin kepada siswa-siswanya atau bahkan terkadang para guru bersikap santai terhadap aturan yang sebenarnya sudah ditetapkan dan dibuat oleh sekolah. Kondisi sekolah yang kurang menyenangkan dan kurang teratur membuat para siswa tidak disiplin. Kurikulum yang dimiliki sekolah terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, dan terlalu dipaksakan yang sebenarnya tidak cocok dengan siswa di sekolah tersebut.
Upaya guru untuk menumbuhkan perilaku disiplin adalah seperti membantu para siswa mengembangkan pola prilaku untuk dirinya, para guru membantu setiap siswa untuk mengembangkan pola prilaku yang dimiliki masing-masing siswa. Membantu siswa untuk lebih meningkatkan standar prilakunya, dan mengubah prilaku yang jelek menjadi prilaku yang baik sehingga para siswa memiliki prilaku disiplin dan tidak malas-malasan. Melaksanakan pelaksanaan aturan sebagai alat disiplin; baik aturan-aturan khusus dan umum.
Pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran adalah untuk rasa hormat terhadap otoritas/kewenangan, menghormati peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan dibuat oleh sekolah. Upaya untuk menanamkan kerja sama antara murid, guru, dan keberhasilan pembelajaran di sekolah atau pun di kelas. Kebutuhan untuk berorganisasi. Rasa hormat terhadap orang lain. Keinginan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan. Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin.
Strategi-strategi umum untuk merancang disiplin menurut Reismon dan Payne adalah sebagai berikut; menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berprilaku disiplin, keterampilan berkomunikasi, konsekuensi-konsekuensi logis dan alami, klarifikasi nilai, analisis transaksional, terapi realitas, disiplin yang terintegrasi, modifikasi perilaku, tantangan bagi disiplin.
Peraturan-peraturan sekolah seperti peraturan otoritarian yaitu peraturan dibuat sangat ketat dan sangat rinci, peraturan dibuat seketat mungkin agar disiplin siswa dapat diwujudkan dan tidak ada lagi siswa yang tidak mematuhi peraturan yang sudah dibuat tersebut, peraturan yang bersifat otoriter tidak akan bisa jika tidak dipatuhi oleh para siswa karena peraturan yang otoriter biasanya bersifat memaksa, dan jika tidak dipatuhi akan ada sanksi-sanksi yang harus diterima. Siswa harus patuh dan taat terhadap peraturan yang dibuat oleh sekolah dan tidak bisa melawan selain mematuhi peraturan tersebut. peraturan demokratis yaitu peraturan yang terdapat penjelasan, diskusi dan penalaran, dan membantu anak memahami mengapa harus mematuhi peraturan yang sudah dibuat dan menaati peraturan-peraturan tersebut. Tekhnik peraturan demokratis ini menekankan pada aspek edukatif, dan aspek hukuman. Sanksi-sanksi atau hukuman pada peraturan demokratis ini dapat diberikan yang menolak atau melanggar tata tertib. Hukuman dimaksudkan sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan mendidik para siswa agar lebih disiplin. Dengan kita melaksanakan perilaku disiplin akan membuat diri kita menjadi mandiri dan menjadi orang yang penuh dengan tanggung jawab. Peraturan permisif yaitu siswa dibiarkan bertindak menurut keinginannya, dan jika melanggar norma tidak diberi hukuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar