Senin, 05 April 2010

Laporan Hasil Observasi Mata Kuliah Manajemen Keuangan tentang Sistem Akuntansi Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang sangat utama dan sangat penting bagi kehidupan dan merupakan hal yang paling utama bagi masa depan setiap orang. Dengan pendidikan yang kita miliki, kita bisa menunjukkan kemampuan akademis, kemampuan seni, kemampuan olah raga, dan semua kemampuan yang kita miliki didalam diri kita. Pendidikan juga dapat mengangkat derajat diri sendiri, atau bahkan derajat bangsa di mata dunia internasional. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat menentukan untuk mencapai kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan akan terlihat buruk, apabila tidak berhasil mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dari segi intelegensi, spiritual, dan skill. Untuk dapat menunjang semua hal dalam memajukan pendidikan yang lebih baik di negara Indonesia ini, perlu diusahakannya peningkatan mutu pendidikan, supaya bangsa kita tidak lagi tertinggal sangat jauh dengan bangsa-bangsa lainnya, bahkan jangan sampai bangsa kita ini tertinggal oleh bangsa negara tetangga kita sendiri, yaitu Malaysia dan Singapura.

Pendidikan adalah salah satu faktor utama untuk memajukan suatu bangsa. Negara terkuat, seperti Amerika bisa menjadi negara yang ditakuti dunia. Bagaimana bisa? Amerika tidak akan mungkin bisa menjadi negara yang ditakuti dunia, apabila pendidikan mereka sama persis sistemnya dengan pendidikan yang ada di negara kita. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sistem pendidikan di negara kita, supaya negara kita tidak pendidikannya tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara diwujudkan dalam bentuk pengadaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang diberikan kepada sekolah. Program BOS/BOP ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, agar semua siswa dari kalangan keluarga yang tidak mampu tetap dapat bisa merasakan belajar di sekolah.

Dengan adanya program BOS/BOP ini sekolah tidak diperbolehkan untuk memungut biaya apapun pada orangtua murid karena semua pembiayaan kegiatan-kegiatan atau semua kebutuhan dalam proses kegiatan belajar mengajar sudah tercantum dan sudah ada di dalam BOS/BOP. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) berasal dari pemerintah pusat (APBN), sedangkan dana BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) berasal dari pemerintah daerah (APBD). Dana BOS atau BOP diberikan setiap tiga bulan sekali.

1.2 Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas adalah mengenai “Bagaimana Sistem Manajemen Keuangan di SDN Rawamangun 15 Pagi”.

1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimanakah proses manajemen keuangan sekolah ?
2) Apa saja komponen-komponen BOS dan RAPBS?
3) Berasal dari mana sajakah sumber keuangan sekolah ?

1.4 Pembatasan Masalah
Pada makalah ini, permasalahan akan dibatasi hanya untuk membahas mengenai manajemen keuangan sekolah di SDN Rawamangun 15 Pagi, dimulai dari proses perencanaan, penyusunan, pengelolaan hingga proses pertanggung jawabannya keuangan sekolah.

1.5 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang segala hal yang berhubungan dengan manajemen keuangan, khususnya sistem akuntansi atau keuangan SDN Rawamangun 15 Pagi. Selain itu juga untuk mengetahui tentang aliran dana BOS/BOP yang di sekolah dan bagaimana penggunaan atau pengalokasian dana BOS/BOP di sekolah tersebut.

F. Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat penulisan makalah tentang laporan sistem akuntansi sekolah ini adalah, agar kita dapat mengetahui bagaimana sekolah mengelola, mengatur keuangan sekolah, dan bagaimana cara sekolah menggunakan dana yang ada untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sekolah, untuk menunjang proses belajar-mengajar di sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

Laporan Hasil Observasi Mata Kuliah Manajemen Keuangan tentang Sistem Akuntansi Sekolah
di SDN Rawamangun 15 Pagi
Wawancara langsung dengan Bapak Kepala Sekolah SDN Rawamangun 15 Pagi
Bapak Jubaedi, S.Pd
Pada tanggal 15 Maret 2010 Pukul 12.00-12.46

Sumber-sumber Keuangan SDN Rawamangun 15 Pagi

Sumber-sumber keuangan SDN Rawamangun 15 Pagi hanya dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Sekolah ini hanya memiliki dua sumber keuangan yaitu dari BOS dan BOP, karena sekolah ini tidak boleh mengambil atau mencari dana dari masyarakat atau orangtua murid. Jadi sekolah ini hanya bergantung pada BOS dan BOP saja.

Pos-pos Pengeluaran Sekolah

Adapun pos-pos pengeluaran dari sekolah ini adalah untuk membayar gaji guru honorer yang berjumlah 7 orang. Untuk membayar gaji guru honorer ini, sekolah menggunakan dana dari BOS. Dana yang diterima dari BOS ini habis untuk membayar gaji guru honorer tersebut. Pengeluaran lainnya yang menggunakan dana dari BOP adalah untuk membeli alat tulis kantor, belanja bahan praga, belanja foto copy, belanja makan dan minum harian pegawai, untuk pemeliharaan sarana pendidikan dan pelatihan, belanja cetakan khusus, dan untuk honorarium panitia pelaksana kegiatan.

Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah

Pengelolaan keuangan di SDN Rawamangun 15 Pagi disesuaikan dengan yang tertera pada lembaran Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Adapun rincian Biaya Operasional Pendidikan SDN Rawamangun 15 Pagi ini sebagai berikut:


Proses Perencanaan Keuangan Sekolah

Proses perencanaan keuangan sekolah di SDN Rawamangun 15 Pagi ini adalah memasukkan jumlah siswa SDN Rawamangun 15 Pagi ke Diknas untuk mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan setelah itu akan langsung direalisasikan. Jumlah murid di SDN Rawamangun 15 Pagi ini berjumlah 186 siswa. Dana BOS tersebut akan turun per tiga bulan sekali. Per bulan nya dana BOS SDN Rawamangun 15 Pagi ini berjumlah Rp. 6.200.000,- dana BOS ini habis untuk membayar gaji guru honorer yang berjumlah 7 orang.

Komponen Anggaran Bantuan Operasional Sekolah

Komponen-komponen anggaran Bantuan operasional sekolah (BOS) di SDN Rawamangun 15 Pagi adalah:
1.Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).

2.Pembiayaan buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.

3.Pembelian buku teks pelajaran untuk dikoleksi di perpustakaan

4.Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba).

5.Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopy, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa).

6.Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.

7.Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset.

8.Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecetan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.

9.Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga honorer yang membantu administrasi BOS.

10.Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.

11.Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll).

12.Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.

13.Pembelian komputer desktop untuk kegiatan belajar siswa, maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP.

14.Bila seluruh komponen 1 s.d 13 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik dan mebeler sekolah.

Prosedur Penyusunan Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Prosedur penyusunan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SDN Rawamangun 15 Pagi ini adalah, pada awal tahun ajaran jumlah siswa SDN Rawamangun 15 Pagi dilaporkan ke Kasi Dikdas setelah itu ke Suku Dinas Jakarta Timur, lalu setelah itu dilaporkan Ke Dinas dan disahkan. Setelah laporan tersebut disahkan oleh Dinas, secara otomatis dana BOS tersebut akan turun melalui tahapan seperti pada waktu melaporkan jumlah siswa yang mendapatkan dana BOS tersebut.

Pengertian Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)

RAPBS adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan. Dana tersebut bersumber dari pemerintah APBN berupa BOS dan APDB berupa BOP. RAPBS disusun oleh kepala sekolah dan para guru.

Komponen Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)
Komponen RAPBS adalah:
1.Gaji dan Tunjangan pegawai
2.Kesejahteraan Pegawai yang berupa:
a)TPP
b)Kesejahteraan (kesra)
c)Tunjangan Khusus
d)Peningkatan mutu Beras
e)Uang jahit pakaian Dinas
f)Uang ketupat

Prosedur Penyusunan Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah (RAPBS)

Pihak sekolah mendapatkan Juknis dari Dinas setempat. Penyusunan RAPBS harus sesuai dengan Juknis yang telah diberikan oleh Dinas. RAPBS disusun oleh Kepala Sekolah dan guru-guru. Kepala Sekolah dan para guru menyusun apa saja yang diperlukan atau dibutuhkan sekolah untuk satu tahun ajaran. RAPBS yang terumus dalam Juknis dimusyawarahkan kembali melalui Rapat Kerja Tahunan yang dihadiri oleh kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dan perwakilan orangtua siswa/wali siswa. Kemudian setelah disetujui dalam rapat disahkan oleh kepala sekolah diketahui oleh komite sekolah dan juga diketahui oleh kepala seksi pendidikan dasar kecamatan setempat.

Proses Pertanggung Jawaban Keuangan Sekolah

Sekolah membuat Surat Pertanggung Jawaban. Laporan penggunaan dana BOS/BOP dilaporkan setiap tiga bulan sekali. Biasanya dari pihak Inspektorat Jakarta Timur memerikasa keuangan sekolah ini setiap tahunnya. Sedangkan laporan penggunaan dana BOS/BOP juga disampaikan kepada orangtua siswa dan komite sekolah melalui rapat setiap semesternya.


BAB III
PENUTUP

Sistem keuangan di SDN Rawamangun 15 Pagi sudah baik. Sekolah ini mengelola dengan baik keuangan sekolahnya. Sekolah ini juga menggunakan dana yang ada untuk kebutuhan sekolah. Dana BOS dan BOP digunakan dan dikelola dengan sangat baik. Dana BOS/BOP turun setiap 3 bulan sekali. Besar nominal dana BOS/BOP setiap bulannya berjumlah Rp.6.200.ooo,- .Dalam setiap tahun sekolah juga harus menyusun RAPBS yang harus disetujui oleh semua pihak yang terkait untuk kemudian dapat disahkan. Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja (RAPBS) sekolah ini juga sangat baik, mengikuti petunjuk yang ada dari Juknis yang diberikan oleh Dinas.