Selasa, 29 September 2009

my family is my energy..


Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah saya merupakan sosok ayah yang sangat disiplin, keras, otoriter, dan penuh tanggung jawab. Sejak saya berumur 4 tahun, saya sudah mengikuti berbagai macam les, karena ayah saya sangat ingin saya menjadi anak yang serba bisa dalam berbagai hal. Dari berbagai les yang saya ikuti, saya sangat senang ketika saya les musik. Di umur saya yang ke 4 tahun, saya mengikuti les electone atau lebih dikenal dengan orgen, dan diumur saya yang ke 4 tahun itu, saya sudah mengikuti konser musik, dan itu merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, karena sewaktu saya sudah berada di atas panggung saya menangis dan akhirnya saya bermain electone di atas panggung ditemani dengan ayah saya. Ayah saya adalah seorang pekerja keras yang ulet dan giat bekerja. Ayah saya pernah mendapat penghargaan sebagai pegawai yang giat bekerja dan beliau diberangkatkan ke Jepang untuk bekerja di sana. Walaupun beliau sangat otoriter dan keras tetapi saya sangat bangga memiliki ayah yang seperti beliau. Ibu saya adalah seorang ibu yang sangat sabar dan saya sering sekali cerita tentang berbagai hal dengan ibu saya. Adik saya, sekolah di SMP Negeri 19 Jakarta. Sewaktu adik saya SD, ia merupakan siswa terbaik di SD nya. Kadang, saya suka heran dengan adik saya, sejak ia di kelas 1 sampai kelas 6 adik saya selalu mendapat peringkat pertama, padahal jika ia belajar sepertinya santai sekali, tidak seperti saya yang harus bekerja keras belajar untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

Saya sangat menyukai musik, terutama musik classic. Saya sudah mengenal musik sejak kecil. Saya mengikuti les musik sejak umur 4 tahun sampai saat ini. Berawal dari alat musik electone, piano, dan saxophone. Saya merasa musik sudah menjadi bagian dari hidup saya. Dari musik pun, saya dapat menghasilkan uang. Saya menguasai 3 jenis alat musik. Dari musik pula saya memperoleh berbagai macam penghargaan dan prestasi. Terkadang sangat sulit membagi waktu antara belajar dan latihan musik. Sampai saat ini pun, saya sangat sulit membagi waktu antara ke dua hal itu, karena semuanya sangat penting untuk saya.

Keluarga saya adalah keluarga yang biasa saja, yang bukan terlahir dari keluarga dari kalangan atas. Ayah saya sangat mengutamakan pendidikan di atas hal lain. Ayah saya lebih memilih untuk mengikutkan anak-anaknya di berbagai macam les dari pada untuk membeli mobil atau harta lainnya. Beliau akan sangat marah jika ank-anaknya tidak mencapai titik maksimal dari apa yang dikerjakan anak-anaknya. Sewaktu adik saya baru masuk SMP dan ia mendapatkan peringkat 3 di kelasnya, ayah saya sangat marah dan kesal. Padahal,jika dipikir-pikir, peringkat 3 pun sudah sangat bagus. Ayah saya sangat keras jika berhubungan dengan pendidikan. Sampai-sampai saya pun tidak pernah merasakan yang namanya malam minggu itu seperti apa, Karena di hari weekend pun saya masih harus les. Tetapi semuanya saya jalani dengan ikhlas dan senang. Ayah saya melakukan itu semua pun untuk masa depan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar