Rabu, 09 Desember 2009

Pertemuan 6
Seleksi, penempatan, orientasi
Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak, dan memadukan kebutuhan pelamar dengan kebutuhan lembaga pendidikan. Tantangan-tantangan dalam proses seleksi seperti supply, ethis, dan organisasional. Tantangan supply terkait dengan ketersediaan calon yang tersedia. Hal positifnya adalah makin banyak pelamar memungkinkan, dan dapat memilih yang terbaik dari yang terbaik. Negatifnya adalah biaya yang dikeluarkan cukup banyak, sumber daya untuk melakukan proses seleksi juga harus banyak, waktu yang dibutuhkan juga cukup lama, dan pekerjaan administratif jadi semakin banyak. Tantangan ethis seperti kesetaraan gender, family system (kkn), sogokan (surat sakti), transparansi, formalitas(pembuktian dugaan (hipotesis)). Tantangan organisasional seperti visi dan misi organisasi, keterbatasan sarana, pembiayaan, alokasi, sumber daya manusia, dan materi layanan.
Langkah-langkah proses seleksi :
1. Tes-tes. Alat bantu untuk memadukan kriteria yang diterima dengan kondisi calon siswa/pelamar. Alat tes harus memenuhi standar yaitu valid dan reliabel. Tidak semua indikator yang ditetapkan bisa diukur melalui tes. Materi-materi tes seperti psiko tes, pengetahuan, dan performance. Setiap tes-tes yang dilakukan harus memperhatikan aspek kelayakan.
2. Wawancara seleksi. Wawancara adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima (acceptability) calon. Tipe wawancara ada 2 yaitu wawancara secara individual, dan wawancara secara kelompok. Jenis pertanyaan yang ditanyakan pada saat wawancara tidak terstruktur, terstruktur, campuran, problem solving, stress interview. Pewawancara harus secara aktif mendengarkan apa yang ditanyakan oleh pewawancara, sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara tepat, ramah, dan menunjukkan perhatian kepada orang lain. pewawancara juga harus memberikan terminasi kepada yang diwawancarai yaitu beri kode jika waktu habis. Evaluasi hasil wawancara dan harus ada acuannya. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam wawancara seperti hallo effect yaitu menggunakan data terbatas, berprasangka tentang hal-hal lain. Leading question yaitu mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara. Personal biases. Dominasi pewawancara, pewawancara yang selalu berbicara kepada yang diwawancara sehingga yang diwawancara tidak memiliki sedikit kesempatan untuk berbicara.
3. Pemeriksaan referensi. Personal references yaitu informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat. Lebih menekankan aspek positif dari para calon. Muatannya yaitu kemampuan akademik, kemampuan finansial, kemampuan menjalani proses pendidikan. performance reference yaitu referensi yang menggambarkan kemampuan atau prestasi calon.
4. Evaluasi medis. Menunjukkan kesehatan calon. Yang melaksanakan adalah lembaga pendidikan yang melakukan seleksi tersebut. Lembaga pendidikan secara mandiri atau menyerahkan kepada lembaga kesehatan. Arahnya adalah mengurangi alokasi anggaran untuk kesehatan dan asumsi, dan agar calon lancar mengikuti proses pendidikan tanpa halangi kelas.
5. Keputusan penerimaan. Dapat dilihat melalui media, seperti papan pengumuman, surat, jaringan internet, telepon. Yang diumumkan yang lulus, termasuk para cadangan, dan yang tidak diterima juga diumumkan.

Setelah selesei menyeleksi para calon pelamar, barulah menempatkan calon yang lulus seleksi pada kelas yang sesuai dengan kemampuan atau kondisi lain peserta didik. Dasar penempatan didasarkan pada hasil seleksi, homogen atau heterogen, jadwal belajar, dan gender. Orientasi yaitu memperkenalkan siswa baru terkait hak yang dimiliki para siswa, dan kewajiban-kewajiban apa saja yang harus dilakukan oleh para siswa, memperkenalkan organisasi-organisasi sekolah, dan kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh lembaga tersebut, dan memperkenalkan dengan siswa lain. Muatan materi orientasi seperti masalah-masalah organisasional, perkenalan dengan siswa-siswa lain maupun keadaan sekolah, memberitahu hak dan kewajiban para siswa, memperkenalkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki lembaga tersebut, dan mekanisme, prosedur, ketentuan tentang pembelajaran, pembimbing, dan ujian. Bentuk orientasi ada 2, yaitu secara formal dan informal (buddy system) yaitu siswa baru diajak berkeliling melihat fasilitas dan menemui pihak-pihak terkait. Manfaat orientasi sangat banyak seperti dengan orientasi kita dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru maupun teman-teman baru, mengoptimalisasikan kemampuan, dan menumbuhkan kohesivitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar