Rabu, 09 Desember 2009

Pertemuan 7
Manajemen kelas
Manajemen kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar (penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran atau hukuman, pemberian tugas yang diberikan oleh guru yang harus diseleseikan oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas yang mendukung proses terjadinya belajar mengajar.
Masalah-masalah individual seperti perilaku mencari perhatian yang dilakukan oleh peserta didik kepada guru untuk menunjukkan bahwa dia lebih memahami pelajaran yang diberikan oleh guru dibandingkan dengan teman-teman yang lainnya. Contohnya seperti mencoba memberikan pendapat dari apa yang sudah dijelaskan sebelumnya dari guru, dan mencoba mengajak guru berdebat tentang pendapatnya yang terkadang bertentangan dengan guru. Perilaku menunjukkan kekuatan. Perilaku menunjukkan balas dendam, seperti contohnya kesalahan seorang guru terkadang para siswa memojokkan guru atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh guru. Peragaan ketidak mampuan, seperti jika guru memberikan tugas kepada siswa, para siswa terkadang suka mengeluh tidak bisa mengerjakan tugas-tugas tersebut dengan berbagai macam alasan.
Masalah-masalah kelompok seperti kelas kurang kohesif (menyatu), karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya. penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumnya. Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti halnya jika ada guru baru, siswa belum terbiasa dengan cara pengajaran guru baru tersebut sehingga terkadang menimbulkan masalah yang menyebabkan terjadinya penghambatan proses belajar mengajar di kelas. Semangat kerja rendah, semacam memprotes guru, karena tugas yang diberikan terlalu berat, ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh guru materinya belum semuanya dijelaskan oleh guru tersebut, sehingga para siswa tidak memiliki semangat untuk mengerjakan tugas tersebut dan motivasi yang diberikan guru juga kurang.
Pendekatan manajemen kelas diantaranya adalah pendekatan otoriter, siswa perlu diawasi dan diatur. Pendekatan intimidasi yaitu mengawasi siswa dan menertibkan siswa dengan cara mengintimidasi. Pendekatan permisif yaitu memberikan kebebasan kepada siswa, apa yang ingin dilakukan siswa guru hanya memantau apa yang dilakukan siswa. Pendekatan resep makanan yaitu mengikuti dengan tertib dan tepat hal-hal yang sudah ditentukan, melakukan apa yang boleh dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan. Pendekatan pengajaran yaitu guru menyusun rencana pengajaran dengan tetap untuk menghindari permasalahan perilaku siswa yang tidak diharapkan. Pendekatan modifikasi perilaku yaitu mengupayakan perubahan perilaku yang positif pada siswa. Pendekatan iklim sosio-emosional yaitu menjalin hubungan yang positif oleh guru dan siswa. Pendekatan sistem proses kelompok/dinamika kelompok yaitu meningkatkan, dan memelihara kelompok kelas yang efektif dan produktif.
Setting kelas yang baik akan mendukung proses suasana belajar yang baik pula, jika setting kelas tidak baik, itu akan mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas yang berdampak pada siswa-siswa yang akan tidak tertarik dengan pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru, maka dari itu setting kelas juga harus diperhatikan dengan baik pula. Berbagai macam setting kelas seperti u-shape, o-shape, v-shape, theater, acak.
Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi pendamping di kelas (guru). Moving class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Pada saat subjek mata pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran. Rombongan belajar yang akan belajar suatu mata pelajaran harus mendatangi ruang/laboratorium mata pelajaran tersebut. Guru mata pelajaran tetap berada di ruang/laboratorium.
Tujuan dari moving class ini adalah memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka macam gaya belajar baik visual, auditori, dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki dirinya masing-masing. Moving class juga menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran. Moving class dapat merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa (multiple intelegent). Dengan diadakannya moving class juga dapat melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian sosial antara siswa, karena dalam moving class mereka akan bertemu dengan siswa lain. Moving class juga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, meningkatkan disiplin siswa, dan meningkatkan efektivitas dan efisien waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar